Melambat, ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini


Rabu,25 September 2019 - 14:37:12 WIB
Melambat, ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini kompas.com

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mempertahankan laju pertumbuhan yang baik hingga tahun depan.

Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan berada di angka 5,2 persen.

Menurut Asia Developmet Outlook (ADO) 2019, sebuah publikasi ekonomi dari Asian Development Bank ( ADB), optimistis tersebut didorong oleh konsumsi domestik yang tetap kuat meski investasi domestik dan ekspor terkontraksi melambat.

"Konsumsi yang kuat akan membuat Indonesia mampu meneruskan pertumbuhan ekonominya baik tahun ini dan tahun depan," kata Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried F Wicklein di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Meskipun demikian, ADB memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dari 5,2 persen tahun 2018 menjadi 5,1 persen di tahun 2019. Seperti yang disebutkan, perlambatan ini terjadi karena melemahnya investasi domestik dan ekspor.

Kendati demikian, seperti berita dilansir kompas.com, Wicklein memperkirakan investasi bakal terus membaik hingga akhir tahun 2019 seiring dengan diteruskannya pembangunan proyek strategis nasional untuk meningkatkan jaringan infrastruktur.

Untuk itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali tumbuh meski tipis sebesar 5,2 persen di tahun 2020.

"Kami melihat fundamental perekonomiannya masih solid, dengan posisi fiskal yang dikelola dengan baik, harga-harga juga cenderung stabil, dan cadangan devisa masih cukup aman," ujar dia.

Terlebih, Bank Indonesia telah tiga kali menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen yang berpeluang memberikan suntikan tenaga bagi pertumbuhan kredit.

Adapun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Wicklein menyebut RI perlu mendorong investasi yang berfokus pada daya saing dan sumber daya manusia. Selain itu belanja konsumen diharapkan dapat dipertahankan sehingga terjadi pertumbuhan di tahun 2020.

"Pertumbuhan ini bisa ditopang oleh naiknya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan lapangan kerja, dan inflasi rendah yang membantu mempertahankan momentum belanja swasta," jelasnya.

Di sisi lain, pelemahan pertumbuhan mitra dagang RI mempengaruhi neraca transaksi berjalan (curent account deficit/CAD) RI. Kendati demikian, ADB memperkirakan terkendali di angka 2,7 persen dari PDB tahun ini.

Namun, kata Wicklein, perlu diperhatikan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mulai melaju tahun 2020 bisa menjadi salah satu penyebab melebarnya defisit transaksi berjalan.

ADB memperkirakan, defisit transaksi berjalan bisa melebar ke arah 2,9 persen PDB tahun 2020.

"Risiko eksternal seperti perang dagang AS-China dan kondisi ekonomi global yang tidak tentu arah juga harus diawasi. Indonesia harus tetap melanjutkan langkah-langkah reformasi guna meraih peluang terkait perubahan rantai pasokan global," pungkas dia. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]