Harga Minyak Tak Banyak Gerak Menanti Pertemuan OPEC Plus


Jumat,29 November 2019 - 11:26:41 WIB
Harga Minyak Tak Banyak Gerak Menanti Pertemuan OPEC Plus sumber foto cnbcindonesia.com

Harga minyak mentah global cenderung tak banyak bergerak pada perdagangan pagi ini. Pasar masih menanti kabar kelanjutan hubungan AS-China dan pertemuan OPEC+ pekan depan.

Dikutip dari laman cnbcindonesia.com, pagi ini Jumat (29/11/2019), harga minyak mentah jenis Brent turun 0,11% ke US$ 63,8/barel. Hal serupa juga dialami oleh minyak mentah acuan AS yaitu West Texas Intermediate (WTI) yang terkoreksi 0,36% ke level US$ 58,04/barel.

Sebenarnya apabila dilihat, harga si emas hitam ini sebenarnya mengalami tren kenaikan sejak 3 Oktober. Sepanjang periode 3 Oktober hingga hari ini, minyak mentah Brent naik 10,5% sedangkan minyak mentah WTI naik 8,7%.

Harga minyak mentah dunia digerakkan oleh dua faktor utama yaitu permintaan dan pasokan. Kedua faktor tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kondisi ekonomi dan geopolitik.

Dana Moneter Internasional (IMF) meramal ekonomi dunia tumbuh melambat di tahun 2019 berada di angka 3%. Ramalan ini memicu timbulnya kekhawatiran terhadap permintaan minyak juga ikut melambat.

Biang kerok dari perlambatan ekonomi itu apalagi kalau bukan perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia (AS dan China) yang berlangsung dalam kurun waktu 16 bulan terakhir.

Saat ini hubungan AS-China kembali dikabarkan berada di ujung tanduk setelah Presiden AS Donald Trump mengesahkan UU penegakan hak asasi manusia dan demokrasi Hong Kong.

Namun sikap Trump tersebut membuat Beijing berang. China menuding bahwa langkah yang dilakukan Trump merupakan bentuk intervensi terhadap urusan dalam negeri China. Bahkan Beijing juga menuding langkah tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

"Pemerintah China akan membalas jika AS terus melakukan hal semacam ini. AS adalah pihak yang harus bertanggung jawab," tegas pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China, seperti diberitakan Reuters.

Pengamat melihat keputusan tersebut akan membuat hubungan keduanya yang baru-baru ini umbar kemesraan kembali retak. Langkah tersebut dinilai akan mempersulit pembicaraan dagang yang sudah dilakukan.

Berbicara tentang pasokan minyak, organisasi negara pengekspor minyak dan afiliasinya yang tergabung dalam OPEC+ pekan depan akan menggelar pertemuan untuk membahas beberapa kebijakan strategis di antaranya tentang produksi minyak. OPEC+ telah membuat kesepakatan sejak Januari lalu untuk memangkas produksi minyak mentah hingga 1,2 juta barel per hari (bpd).

Pada Juni tahun ini kesepakatan tersebut diperpanjang hingga Maret tahun depan. Perkembangan terbaru, terdengar kabar bahwa pemangkasan produksi minyak akan kembali berlanjut hingga Juni 2020.

Untuk memastikan hal tersebut, pasar harus menanti hasil dari pertemuan OPEC+ di Vienna nanti. Namun baru-baru ini perusahaan minyak Rusia meminta untuk tidak mengubah kuota produksi minyak mereka, melansir Reuters. Hal ini berpotensi memicu diskusi yang alot dalam menetapkan kebijakan. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]