Fakta Holding BUMN Asuransi, Dibentuk untuk Selamatkan Jiwasraya


Senin,30 Desember 2019 - 09:12:45 WIB
Fakta Holding BUMN Asuransi, Dibentuk untuk Selamatkan Jiwasraya sumber foto okezone.com

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memikirkan cara untuk menyelamatkan Jiwasraya. Salah satu caranya dengan membentuk holding BUMN Asuransi.

Dirinya akan meminta izin Presiden Joko Widodo untuk membentuk holding BUMN Asuransi. Jika disetujui, pembentukan holding akan diproses dalam waktu satu atau dua bulan ini. "Satu Insya Allah hari ini akan ada persetujuan dari Presiden (Joko Widodo) untuk pembentukan holding Asuransi," ujarnya belum lama ini.

Dilansir dari laman okezone.com, berikut ini adalah fakta-fakta holding BUMN Asuransi yang telah dihimpun.

1. Untuk Menghimpun Dana Nasabah

Menurut Erick, holding asuransi dibentuk dengan menghimpun dana nasabah. Di mana berdasarkan perkiraan, dana nasabah yang bisa terkumpul adalah hingga Rp2 Triliun.

"Supaya ada kepastiaan pendanaan nasabah yang hari ini ke mana uangnya. Hari ini ada yang Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun per tahun. Makanya saya bilang kemarin restrukturisasi," ucapnya.

2. Memiliki Pemasukan Tambahan

Menurut Erick, dengan adanya holding ini juga Jiwasraya memiliki pemasukan tambahan. Nasabah pun bisa tenang karena uang yang semula hilang entah ke mana bisa dikembalikan.

“Supaya prosesnya cash flow-nya ada, supaya kita yakinkan bahwa uang itu kita carikan jalan. Pemerintah akan hadir untuk rakyat, bertanggung jawab untuk memberikan solusi,” katanya.

3. Menjamin Pengembalian Dana Nasabah

Selain membentuk holding BUMN asuransi, untuk menjamin kepastian pengembalian dana nasabah pihaknya juga punya dua strategi lain. Namun Erick masih belum mau menjelaskan dua langkah lanjutan yang dimaksudnya tersebut.

“Ya tentu saya bisa belum bisa bicara lancar ke dua dan tiga secara korporasi. Takutnya nanti salah persepsi. Intinya pemerintah pasti akan memberikan solusi supaya ada kepastian,” ucap Erick.

4. Manfaat Holding Asuransi untuk Jiwasraya

Menurut Erick, dengan adanya holding ini juga Jiwasraya memiliki pemasukan tambahan. Nasabah pun bisa tenang karena uang yang semula hilang entah ke mana bisa dikembalikan.

“Supaya prosesnya cash flow-nya ada, supaya kita yakinkan bahwa uang itu kita carikan jalan. Pemerintah akan hadir untuk rakyat, bertanggung jawab untuk memberikan solusi,” katanya.

5. Holding Asuransi Tidak Menganggu Jalannya Bisnis Jiwasraya

Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko menegaskan bahwa pelaporan terhadap manajemen lama Jiwasraya tidak akan mengganggu jalannya bisnis perusahaan dan upaya penyelamatan Jiwasraya.

"Kalau untuk urusan legal lebih baik ditanyakan langsung ke pihak terkait dan kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Kami profesional yang siap ditempatkan di mana saja untuk menyelesaikan tugas yang diberikan," ujar Hexana.

6. Sedang Mengalami 2 Persoalan Serius

Sementara itu, Hexana mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi 2 persoalan serius mulai dari seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).

"Yang harus digarisbawahi bahwa Kami beserta pemegang saham akan terus mencari solusi untuk 2 masalah tadi, dan berjuang untuk nasabah. Jadi Kami percaya bahwa para nasabah akan bersabar ketika mengetahui apa yang sedang dilakukan manajemen bersama pemegang saham," ujar Hexana. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]