Cerita Lengkap Asal Mula Munculnya Virus Corona di Wuhan


Kamis,06 Februari 2020 - 09:53:16 WIB
Cerita Lengkap Asal Mula Munculnya Virus Corona di Wuhan sumber foto merdeka.com

Virus corona atau 2019-nCoV sudah memakan korban hingga ratusan orang meninggal dan puluhan ribu lainnya terinfeksi. Virus ini mudah sekali menyebar.Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi virus corona dapat ditularkan dari manusia ke manusia yang terinfeksi. Bahkan virus itu bisa saja menempel di salah satu tempat dekat pasien corona.

Dilansir dari laman merdeka.com, virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China. Simpang siur kabar soal sumber kemunculan virus ini, mulai dari makanan hingga hewan-hewan unggas. Hal ini dikarenakan belum adanya informasi jelas soal asal muasal kemunculan virus tersebut. Lalu sebenarnya dari mana asal virus corona? Berikut cerita lengkapnya:

Dokter Li Wenliang Sudah Beri Peringatan Awal

Sebelum virus corona ramai diketahui banyak orang, seorang dokter bernama Li Wenliang telah memberikan informasi soal kemunculan virus tersebut. Dia memberikan pesan yang mengejutkan di grup alumni sekolah kedokterannya melalui aplikasi pesan singkat yang populer di China, WeChat.

"Tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakitnya," tulisnya. Li menjelaskan, menurut sebuah tes yang telah dilihatnya, penyakit itu adalah virus corona, yang ternyata satu keluarga dengan virus sindrom pernapasan akut (SARS).

"Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman sekelas universitas saya agar berhati-hati," kata Li. Li adalah seorang dokter berusia 34 tahun yang bekerja di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona di China. Li mengatakan kepada teman-temannya untuk mengingatkan orang-orang yang mereka cintai akan bahayanya virus ini. Perkataan Li pun benar terjadi.

Polisi Justru Menuduh Dokter Li Wenliang Sebarkan Isu

Segera setelah dia mengunggah pesan itu, Li dituduh menyebarkan isu oleh polisi Wuhan. Dia adalah salah satu dari beberapa petugas medis yang menjadi sasaran polisi karena berusaha untuk mengungkap virus mematikan ini di pekan-pekan awal sebelum terjadinya wabah.

Pada waktu yang sama ketika Li mengirim pesan kepada teman-temannya, sebuah pemberitahuan darurat dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kota Wuhan, yang berisikan pemberitahuan kepada institusi medis kota jika ada beberapa pasien dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan mengalami pneumonia yang tidak diketahui.

Menurut surat kabar pemerintah Beijing Youth Daily, dini hari tanggal 31 Desember, otoritas kesehatan Wuhan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas wabah tersebut. Setelah itu, Li dipanggil oleh pejabat rumah sakitnya agar menjelaskan bagaimana dia bisa tahu tentang kasus-kasus itu.

Tanggal 3 Januari 2020, Li dipanggil ke kantor polisi setempat dan ditegur karena menyebarkan desas-desus yang sangat mengganggu ketertiban sosial atas pesan yang dia kirimkan dalam grup obrolan.

Sejak awal, pihak berwenang China ingin mengendalikan informasi tentang wabah itu, membungkam suara apa pun yang berbeda dengan narasinya, terlepas dari apakah mereka mengatakan yang sebenarnya.

Dokter Li Dipanggil Polisi dan Diminta Teken Pengakuan Kesalahan

Li menyebarkan informasi soal virus corona yang ia periksa. Kemudian pihak kepolisian mengetahui informasi tersebut melalui aplikasi WeChat. Usai dipanggil pihak kepolisian China, Li harus menandatangani pernyataan untuk mengakui kesalahan dan berjanji untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum lebih lanjut.

Dia takut akan ditahan. "Keluarga saya akan khawatir tentang saya, jika saya kehilangan kebebasan saya selama beberapa hari," katanya kepada CNN melalui pesan teks di WeChat. Li terdengar batuk terlalu banyak dan napasnya tidak teratur untuk berbicara melalui telepon.

Untungnya, Li diizinkan meninggalkan kantor polisi setelah satu jam berada di sana. Li sempat mengklarifikasi pernyataannya dalam pesan berikutnya yang menyatakan bahwa virus itu sebenarnya adalah tipe virus corona yang berbeda. Sangat disayangkan, tangkapan layar dari pesan pertama Li sudah menyebar di dunia maya.

Isu Virus Corona dari Hewan

Badan kesehatan dunia (WHO) sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan, hewan menjadi sumber utama dari virus ini. Namun, beberapa penularan secara terbatas antara manusia bisa terjadi dengan kontak dekat.

Dokter spesialis Erlina Burhan dari Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI juga mengatakan, kasus pneumonia berat ini dimulai dari sebuah pasar ikan yang juga menjual unggas di Wuhan, Tiongkok. "Sampai saat ini belum ada bukti yang mengindikasikan penularan (virus) dari manusia ke manusia," kata Erlina dalam konferensi pers di Kantor PDPI.

Jumlah Korban Virus Corona

Korban akibat virus corona sudah mencapai 493 orang meninggal dunia dan terbanyak dari kota Hubei yakni 479 orang meninggal dunia. Kemudian sebanyak 24.551 orang mengidap virus corona di 28 negara di dunia, yang terbanyak di China yakni 24.338 orang, Rabu (5/2). Tak hanya di China, korban meninggal akibat corona terjadi di Filipina dengan 1 orang meninggal dab Hong Kong dengan 1 orang meninggal.

Keterlambatan Penanganan karena Pembatasan Informasi

Pada akhir Januari, keterlambatan penanganan wabah oleh pemerintah Wuhan mulai dipahami di China. Banyak netizen memikirkan peringatan dini yang disebarkan dari delapan orang itu bisa menyelamatkan ratusan nyawa. Pada saat kemarahan publik tengah meningkat, Mahkamah Agung China pada 28 Januari, mengkritik polisi Wuhan karena menghukum para 'pembuat isu'.

"Itu mungkin merupakan hal yang beruntung, jika masyarakat mendengarkan 'desas-desus' karena mengandung virus corona baru pada waktu itu, mungkin masyarakat akan mengambil langkah-langkah seperti mengenakan masker, desinfeksi yang ketat dan menghindari pergi ke pasar satwa liar," kata Mahkamah Agung.

Menghadapi tekanan publik, polisi Wuhan mengeluarkan pernyataan pada hari berikutnya, yang mengatakan bahwa delapan orang itu hanya melakukan kesalahan ringan terutama karena menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi. Polisi mengatakan bahwa mereka hanya dipanggil untuk berbicara dan tidak ditahan atau didenda.

Presiden China Beri Lampu Hijau Penyebaran Informasi

Pada 20 Januari akhirnya pemerintah pusat mengambil alih, Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya tegas untuk menghentikan penyebaran virus corona dan menekankan perlunya keterbukaan informasi yang tepat waktu. Itu adalah pertama kalinya Xi berbicara secara terbuka dalam menangani wabah corona.

Seruan Xi untuk merilis informasi yang tepat waktu dipandang sebagai lampu hijau untuk melaporkan virus corona. Wartawan China juga mulai memproduksi liputan mendalam serta laporan investigasi. Surat kabar yang dikelola pemerintah Beijing, Youth Daily, mewawancarai Li dan artikelnya pun menjadi viral setelah ditulis. Meski dihapus dalam beberapa saat, tetapi keributannya tetap ada. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]