Luncurkan 15 Mobil Baru pada 2019, Laba Bersih Otomotif Astra Group Rp 8,4 Triliun


Selasa,03 Maret 2020 - 15:16:14 WIB
Luncurkan 15 Mobil Baru pada 2019, Laba Bersih Otomotif Astra Group Rp 8,4 Triliun sumber foto oto.com

Menukil data Gaikindo 2019, penjualan mobil turun 10,6%. Torehan wholesales atau pabrik ke diler nasional hanya 1.030.126 unit. Imbasnya pada pendapatan Astra International (AI) divisi otomotif grup. Perseroan terkoreksi 1% menjadi Rp 8,4 triliun, meski meluncurkan 15 mobil model anyar sepanjang tahun. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya.

Dilansir dari laman oto.com, terutama disebabkan oleh volume penjualan mobil melorot dan meningkatnya biaya produksi. Namun beruntung pundi-pundi laba ditopang oleh kenaikan volume penjualan sepeda motor. Untuk lebih komplet, berikut cakupan pembagian lini bisnis Astra.

Otomotif

Penjualan mobil Astra turun 8% menjadi 536.000 unit. Namun pangsa pasar mereka meningkat dari 51% menjadi 52%. Faktanya sepanjang tahun lalu diluncurkan 15 model baru dan 11 penyegaran (facelift). Sedangkan penjualan sepeda motor Astra Honda meningkat 3% menjadi 4,9 juta unit. Kemudian market share sebesar 76% atau sedikit meningkat dibandingkan 2018. Mereka merilis 6 motor baru dan 21 penyegaran. Kalau dilihat dari skala nasional, hasil jualan motor meningkat 2% menjadi 6,5 juta unit.

Bisnis komponen otomotif grup, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang 80% sahamnya dimiliki AI. Perusahaan mencatatkan peningkatan laba bersih 21% menjadi Rp 740 miliar. Ini disebabkan kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan menurunnya biaya produksi.

Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) merosot 17% menjadi Rp 250 miliar. Ini disebabkan lesunya penjualan mobil bekas dan berkurang jumlah kendaraan yang disewakan. Di bisnis jasa transportasi, Astra melihat celah yang bisa digarap. Misal kerja bareng Gojek dengan total investasi US$ 250 juta. Aksi korporasi di moda kendaraan online sudah lama dibidik dan trennya masih bagus.

Alat Berat

Kemudian laba bersih divisi alat berat dan perangkatnya. PT United Tractors Tbk, yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan. Perusahaan melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp 11,3 triliun. Penjualan alat berat Komatsu turun 40% menjadi 2.926 unit. Imbasnya, pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga amblas.

Infrastruktur dan Logistik

Divisi infrastruktur dan logistik mencatat laba bersih meningkat 49%. Atau menjadi Rp 292 miliar. Penyebabnya peningkatan pendapatan dari jalan tol yang telah beroperasi. Astra mempunyai pemilikan saham di 350 km ruas jalan tol. Itu beroperasi sepanjang jaringan Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan naik akibat peningkatan volume lalu lintas sebesar 22%. Kemudian tersambungnya seluruh jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol Kunciran-Serpong pada Desember 2019.

Sementara pada Mei 2019, PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5% saham di PT Jasamarga Surabaya Mojokerto. Berselang enam bulan kemudian, mereka menyelesaikan akuisisi tambahan 10% saham PT Lintas Marga Sedaya. Sebuah operator jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 117 km. Jadi pemilikan saham bertambah menjadi 55%.

"Performa grup selama 2019 terimbas pelemahan konsumsi domestik dan rendahnya harga-harga komoditas. Tetapi diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi. Prospek pada 2020 masih menantang akibat ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar mobil serta harga-harga komoditas yang lemah. Meskipun demikian, kami yakin grup berada pada posisi yang baik. Tentunya dalam memanfaatkan momentum dari setiap perbaikan kondisi ekonomi," ucap Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International dalam laporan tahunan. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]