Selain Corona, Ini Ragam Penyakit Mematikan yang Berawal dari Hewan


Rabu,11 Maret 2020 - 14:09:28 WIB
Selain Corona, Ini Ragam Penyakit Mematikan yang Berawal dari Hewan sumber foto health.detik.com

Bakteri dan virus yang mematikan pada satu jenis hewan dapat berevolusi dengan cepat untuk menginfeksi spesies lain. Saat ini diketahui bahwa virus corona Covid-19 masuk ke dalam jenis penyakit menular dan mematikan yang berasal dari hewan.

Dilansir dari laman health.detik.com, penyakit yang berasal dari hewan kerap dianggap berbahaya sebab mikroba di dua varietas dapat berkumpul dan berevolusi dan inangnya menjadi sangat berbahaya. Sebenarnya selain corona Covid-19, ada banyak penyakit menular yang berasal dari hewan. Berikut di antaranya dikutip dari Live Science.

1. Covid-19 kemungkinan ditularkan kelelawar

Novel coronavirus yang menyebabkan penyakit Covid-19 awalnya diidentifikasi pada akhir Desember 2019 lalu di Wuhan, China. Pejabat kesehatan mencurigai sumber penularan awal terkait dengan pasar makanan laut di sana. Analisis genetik virus menunjukkan bahwa coronavirus berasal dari kelelawar.

Namun karena tidak ada kelelawar yang dijual di pasar laut yang dianggap episentrum pertama, para ilmuwan berpikir bahwa ada hewan yang belum teridentifikasi yang bertindak sebagai transmisi virus corona ke manusia.

2. HIV-AIDS yang ditularkan simpanse

HIV, virus yang menyebabkan AIDS, telah ditelusuri dibawa oleh salah satu jenis simpanse di Afrika Tengah. Versi simpanse penyakit ini disebut dengan SIV atau simian immunodeficiency virus.

Kemunkinan ditularkan ke manusia saat diburu untuk diambil dagingnya dan terkena darah mereka yang terinfeksi. Begitu terpapar, virus bermutasi menjadi HIV. Studi oleh CDC menunjukkan virus tersebut telah 'melompat' ke manusia sejak 1800-an.

3. Toksoplasma yang ditularkan kucing

Parasit Toxoplasma gondii disebut menginfeksi sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia. Beberapa penelitian telah menghubungkan parasit tersebut dengan skizofrenia. Inang utama toksoplasma adalah kucing rumahan, mikrobanya bereproduksi di dalam usus kucing.

Telur parasit bisa terbawa di kotoran kucing dan manusia terkadang terinfeksi saat membersihkannya. Saat parasit T. gondii masuk ke tubuh manusia, ia akan bersembunyi di area tubuh yang kurang kekebalan termasuk otak, jantung dan jaringan otot rangka. Jika menulari manusia, infeksi toksoplasma akan menyebabkan kehilangan penglihatan dan kerusakan otak permanen.

4. Rabies dari gigitan anjing

Rabies adalah penyakit menular yang hampir selalu berakibat fatal setelah timbul gejala klinis. Di 99 persen kasus, anjing menjadi host yang menularkan virus rabies ke manusia dan menular melalui air liur yang didapatkan saat tergigit.

Saat menulari manusia, rabies akan menyebabkan peradangan otak. Gejala awal berupa demam dan kesemutan di area yang tergigit dan dikuti perasaan yang tak bisa dikendalikan, kebingungan dan kehilangan kesadaran. Setelah gejala muncul, sebagian besar yang terinfeksi rabies meninggal dunia.

5. Ebola yang ditularkan kelelawar

Penyakit Ebola menurut CDC menyebar ke manusia dari kelelawar yang terinfeksi dari simpanse dan gorila di Afrika Tengah. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola yang sekarang telah menjadi Republik Demokratik Kongo.

Orang dapat tertular virus ini melalui kontak darah dengan hewan yang terinfeksi atau dari cairan tubuh hewan yang membawa virus. Orang yang sakt dapat menyebarkan virus melalui kontak dekat. Tingkat kematian rata-rata untuk virus ini adalah 50% meskipun bervariasi dari 25% hingga 90% dalam situasi yang berbeda.

Gejala virus Ebola meliputi demam mendadak, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, sering diikuti dengan muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus, perdarahan internal dan eksternal. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]