Riau Terbaik Tangani Covid-19 di Indonesia


Senin,15 Juni 2020 - 10:48:54 WIB
Riau Terbaik Tangani Covid-19 di Indonesia sumber foto riaupos.jawapos.com

Provinsi Riau menjadi daerah yang dinilai terbaik dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Bahkan, upaya penanganan ini bakal dijadikan sebagai role model secara nasional. Keberhasilan itu, tak lepas dari sinergitas seluruh pihak di Bumi Melayu.

Dilansir dari laman riaupos.jawapos.com, di antaranya peranan masyarakat dalam mematuhi prokotol kesehatan anjuran pemerintah guna memutus penyebaran virus corona.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, penerapan prokotol kesehatan menjadi hal terpenting dalam pemberlakuan new normal. Protokol kesehatan, kata dia, upaya untuk mencegah penularan Covid-19, dan menjadi bagian dari masyarakat tanpa harus diawasi, serta dilakukan atas dasar kesadaran masyarakat itu sendiri.

"Tetap jaga protokol kesehatan. Protokol kesehatan jadi bagian dari kita untuk dijalankan. Tanpa harus diawasi," ujar Agung, Sabtu (13/6).

Jenderal bintang dua ini menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Riau. Karena forkopimda Riau, didukung seluruh komponen institusi dan masyarakat, telah mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dalam keberhasilan penanganan Covid-19 serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Tentu ini akan kita jalankan dan jadi modal kita. Bahwa kita optimis telah menjadi yang terbaik. Ini capaian, dan capaian itu (didapat) melalui proses. Hari ini kita terus menjaga supaya proses pencapaian ini bisa dipertahankan," sebut mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).

Keberhasilan itu dibuktikan dengan terus menurunnya masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 di Bumi Melayu. Tak hanya itu saja, angka persentase kesembuhan pasien positif di Riau, saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia atau mencapai 89,17 persen. Jumlah tersebut mengalahkan Aceh yang berada pada peringkat kedua yakni sebesar 81,82 persen.

Tercatat pada akhir pekan lalu, pasien positif Covid-19 di Riau masih 125 orang. Dari jumlah tersebut, 10 pasien masih dirawat, 109 dinyatakan sehat dan enam orang meninggal. Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat 58 orang. 1.344 sudah dinyatakan sehat, dan orang dalam pemantauan (OPD) yang masih menjalani pemantauan sebanyak 3.694 orang.

Kondisi lantaran masyarakat dinilai disiplin mengikuti anjuran pemerintah seperti tetap berada di rumah jika tidak ada kepentingan keluar, dan membatasi interaksi atau kontak secara langsung. Kemudian, menggunakan masker, menjaga jarak atau physical distancing, serta rajin mencuci tangan. Bahkan saat pemberlakuan new normal, seluruh tempat keramaian tetap mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku. Seperti mal, rumah ibadah, pasar, kantor pelayanan publik, pasar serta lainnya.

Pengamat Kebijakan Publik Saiman Pakpahan menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat Riau berhasil dalam penanganan Covid-19. Selain kebijakan dikeluarkan pemerintah provinsi kabupaten/kota, kata dia, terdapat peranan masyarakat yang sangat penting membantu keberhasilan ini.

"Apa yang sudah dilakukan seluruh komponen masyarakat Riau, menunjukkan hasil yang diharapkan. Laju penyebaran Covid-19 bisa ditekan secara maksimal, dan Riau dinilai terbaik dalam penanganan dibuktikan jumlah terpapar corona semakin kecil, dan tingkat kesembuhan yang tinggi," ungkap Saiman Pakpahan, Ahad (14/6).

Meski begitu, disampaikan Saiman, pihaknya berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan serta meningkatkannya. Karena menjaga dan melindungi diri masing-masing salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Saat ini di fase new normal. Maka harapan kita, semua lapisan masyarakat baik di level formal negara, maupun masyarakat umum, tetap perhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 ini," imbuhnya.

Ke depannya, lanjut akademisi dari Universitas Riau ini pihaknya berharap situasi dan kondisi kembali seperti semula serta terbebas dari Covid-19. Sehingga, roda perekonomian kembali bergerak dan masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala.

Sementara anggota DPRD Riau Agung Nugroho mengatakan, suksesnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta penekanan laju penyebaran virus tidak terlepas dari partisipasi dan kepedulian masyarakat. Yang mana, diketahui ada enam daerah yang menerapkan PSBB, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar, dan Bengkalis.

"Tidak bisa kita pungkiri, kesuksesan ini berkat dukungan dan kesadaran seluruh masyarakat. Terutama masyarakat di kabupaten/kota yang di berlakukan PSBB," ungkap Agung.

Bahkan, wakil rakyat asal Dapil Kota Pekanbaru ini menilai, bahwa masyarakat Riau telah disiplin mengikuti prokotol kesehatan anjuran pemerintah. Salah satunya, kata dia, menggunakan masker dalam menjalan aktivitas sehari-hari. Sebab memakai masker dapat mencegah penularan virus corona.

"Kami harapkan masyarakat terus meningkatkan kedisiplinannya untuk memantuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak," imbuh Agung.

Lebih lanjut, Agung juga menyampaikan, terima kasih kepada masyarakat Riau yang telah turut serta membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Karena menurutnya, penanganan persoalan ini dibutuhkan sinergitas seluruh pihak secara bersama-sama, tidak bisa hanya dilakukan pemerintah maupun kepolisian dan TNI.

"Kita harus bersama-sama memutus penyebaran Covid-19," ungkap mantan Ketua KNPI Kota Pekanbaru.

Pencapaian Provinsi Riau dalam penanganan Covid-19, mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Apresiasi tersebut disampaikan kedua jenderal itu saat berkunjung ke Pekanbaru, dalam rangka meninjau pemberlakuan new normal dan evaluasi penanganan Covid-19, akhir pekan lalu.

"Agar dipertahankan penyebaran yang sangat minim di Pekanbaru Riau," ungkap Panglima TNI didampingi Kapolri. Bahkan Panglima menyampaikan, bahwa penyebaran Covid-19 di Pekanbaru khususnya, semakin menurun. Berkisar di antara angka 0,3.

"Saya lihat masyarakat semuanya sudah mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan pakai masker bukan karena kita datang ke sini. Angkanya di bawah 0,3," ungkap Panglima saat berbincang dengan Wali Kota Pekanbaru Firdaus di sela-sela kunjungannya itu.

Pengelola Pasar Dupa H Hamizar Hamid menyatakan kesiapannya dalam mendukung penuh anjuran pemerintah untuk pencegahan Covid-19. Terutama selama aktivitas di pasar berlangsung.

"Kami membantu sepuluh orang untuk menjaga keamanan. Selain itu masyarakat harus patuh gunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak," urainya. Dia menuturkan, di Pasar Dupa sudah disediakan empat wastafel untuk cuci tangan. Baik di 2 pintu masuk dan keluar, serta di dalam pasar. "Pasar Dupa memiliki 150 lapak dan 100 kios. Jarak antar meja lapak sepanjang tiga meter. Sehingga itu sudah termasuk jaga jarak," pungkasnya. (GA)

 

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]