Sikap Jokowi hingga Erick Thohir soal Ekonomi RI Minus, Ini 5 Faktanya


Senin,10 Agustus 2020 - 10:36:57 WIB
Sikap Jokowi hingga Erick Thohir soal Ekonomi RI Minus, Ini 5 Faktanya sumber foto economy.okezone.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 minus 5,32% year on year (yoy). Ekonomi Indonesia pun terancam resesi jika pada kuartal III-2020, ekonomi Indonesia kembali minus.

Dilansir dari laman economy.okezone.com, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 menjadi tolak ukur pemulihan ekonomi. Pasalnya, jika kembali negatif atau minus, maka Indonesia akan mengalami resesi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah angkat bicara mengenai minusnya ekonomi Indonesia. Berikut fakta-faktanya seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Senin (10/8/2020).

1. Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Terendah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan kuartal I-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,19% (qtq). Dan pada kuartal kedua 2019 minus hingga 5,32%. "Ini jauh lebih rendah dibanding kan tahun lalu di mana mencatat pertumbuhan ekonomi 2,97%, sedangkan pada kuartal II yaitu5,02% di 2019," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, turunnya ekonomi karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pada Maret hingga Juni, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. "Rendahnya ekonomi Indonesia karena penerapan PSBB jadi beberapa aktivitas ekonomi menurun," jelasnya.

2. Jokowi Angkat Bicara

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua yang terkontraksi hingga minus 5,32%. Terkait hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa sektor pariwisata dan penerbangan terdampak paling dalam.

“Dan saya melihat sektor yang terdampak, terkontraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan,” ungkap Jokowi. Jokowi mengatakan untuk jumlah turis mancanegara yang datang ke Indonesia penurunannya mencapai lebih dari 80%.

“Angka yang saya peroleh di triwulan yang kedua tahun 2020 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu. Dan ini turun 81% untuk quarter to quarter . Turun 87% untuk year on year. Memang turunnya terkontraksi sangat dalam,” ungkapnya.

3. Indonesia Belum Resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia masih belum resesi. Walaupun ekonomi kuartal II-2020 tumbuh minus 5,23% (year on year/yoy). Dirinya menjelaskan, kontraksi ini baru pertama kali dialami Indonesia. Walaupun tiap kuartal mengalami penurunan. "Kita kalau melihat year on year, belum (resesi)," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK, Jakarta, Kamis (5/8/2020).

4. Menko Airlangga: Tidak Sedalam Negara Lain

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ailrangga Hartarto, pertumbuhan negatif ini tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Di mana pada seluruh negara dunia juga mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, bahkan lebih dalam daripada yang terjadi di Indonesia.

"Jadi, Indonesia masih relatif tidak sedalam negara yang lain. Akan tetapi kita berharap ada efek perbaikan daripada perekonomian global melalui baik itu China maupun negara lain yang recover terlebih dahulu," ujar dia.

5. Erick Thohir: Kalau Lockdown Betapa Hancur Ekonomi Kita

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 jauh lebih baik ketimbang ekonomi negara-negara G-20. Hal ini karena keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang yang menjadi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Maret 2020.

Erick mengatakan, ekonomi Indonesia akan jauh lebih negatif ketika lockdown menjadi alternatif pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid-19. "Bayangkan kalau kita lockdown betapa hancur ekonomi kita. Nah, kita lihat sekarang, kita punya ekonomi jauh lebih bagus daripada negara G-20," ujar Erick melalui Webinar.

Meski kontraksi ekonomi dalam negeri jauh lebih baik daripada negara G-20, Erick mengatakan pemerintah tidak serta merta melakukan pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Artinya, pemulihan ekonomi akan dilakukan secara bertahap. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]