Bangun Pustaka di Tepi Pantai hingga Sinergi Dunia Usaha


Sabtu,30 Januari 2016 - 14:29:04 WIB
Bangun Pustaka di Tepi Pantai hingga Sinergi Dunia Usaha
Pendidikan merupakan salah satu faktor kunci dalam menggapai kemajuan. Menyadari hal ini, maka peran pendidikan dibutuhkan dalam segala hal. Kemudian banyak cara yang bisa digagas demi memantapkan pendidikan di bangsa kita. Lantas seperti apa pandangan Asyari Nur seorang tokoh pendidikan dari Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau? Simak petikan wawancaranya dengan RiauBisnis beberapa waktu lalu di Bengkalis.
 
Bagaimana Anda melihat mutu pendidikan di Kabupaten Bengkalis saat ini?
 
Dalam pandangan saya, tidak saja Bengkalis, hampir keseluruhan kabupaten di Riau ini pendidikannya jauh tertinggal. Padahal, Kabupaten Bengkalis merupakan kabupaten nomor dua terkaya di Indonesia dari hasil sumber daya alamnya. Artinya, ada ketidakseimbangan antara kekayaan yang dimiliki dengan kualitas meningkatkan mutu sumber daya manusianya, terutama pendidikan. Intinya pemerataan mendapatkan pendidikan yang layak kepada anak didik belum terwujud seutuhnya. Khusus di Bengkalis, saya melihat perlu dipacu lebih cepat lagi untuk menyetarakannya dengan daerah lain, khususnya Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau.
 
Alasannya?
 
Bengkalis merupakan pelopor pendidikan untuk memfasilitasi sekolah gratis di Riau. Pemerintah Kabupaten Bengkalis selalu menggelontorkan dana melalui APBD yang sangat besar untuk meningkatkan mutu pendidikannya, sedikitnya Rp900 miliar untuk tahun 2015 saja, hal ini tertuang dalam Visi Misi Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Namun, jumlah dana yang besar itu tidak seimbang dengan kualitas pendidikan yang dihasilkannya. Makanya, Bengkalis perlu menata ulang cara pengelolaan pendidikannya agar tercapai sesuai harapan. Tidak cukup hanya dengan membagi angka-angka saja, tapi lebih kepada bagaimana memanfaatkan anggaran yang besar itu untuk peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan infrastruktur pendidikannya. Intinya, memajukan dunia pendidikan itu harus kongkret, tidak sekadar cita-cita.
 
Bukankah sekolah gratis itu bisa membantu percepatan mutu pendidikan?
 
Program sekolah gratis itu menurut saya tidak salah, justru bagus. Namun jangan kemudian hal ini menjadi komoditas politik semata, tanpa memikirkan apa tujuan dari pelaksanaan program tersebut. Harusnya, pendidikan itu bisa dipisahkan dari kepentingan politik. Kita bisa lihat, berganti kepala daerah berganti pula kepala dinas pendidikannya, berganti kepala dinas pendidikannya berganti pula kepala sekolahnya. Saya kira ini tidak betul, hal ini bisa menghambat program-program pendidikan yang akan dilaksanakan. Banyak sumber daya manusia yang miliki kualitas baik, akhirnya terkesampingkan hanya gara-gara persoalan politik. Inilah saya kira jadi salah satu masalah pendidikan saat ini, termasuk di Bengkalis.
 
Tapi kan hal itu akan sulit dihindari?
 
Kalau memang pimpinan daerah punya cara pandang yang baik terhadap pendidikan, saya kira itu bisa saja dilakukan tanpa harus mengabaikan yang lebih prioritas dalam memajukan dunia pendidikan.
 
Lantas bagaimana Anda melihat rencana Pemkab Bengkalis menjadikan Bengkalis sebagai Pusat Pendidikan atau Kota Pelajar?
 
Saya pribadi juga sangat mendukung rencana ini, cuma perlu dipersiapkan rencananya bakal seperti apa, planning-nya untuk mendukung rencana itu bagaimana, ini kan tidak mudah, perlu kajian mendalam mewujudkan itu semua. Ya, kita ingin Bengkalis ini maju, kalau memang ingin dijadikan pusat pendidikan, harus ada ikonnya. 
 
Apakah ada ide menarik dari Anda untuk memajukan pendidikan di Bengkalis? 
 
Karena Bengkalis merupakan daerah kepulauan, kalaulah nanti suatu saat saya diberikan limpahan rezeki dan umur panjang, saya akan membangun perpusatakaan megah di tepi pantai Bengkalis yang terkenal ini, diperuntukkan untuk semua siswa dan mahasiswa yang ada di Bengkalis. Saya kira nanti akan ramai, bisa jadi tujuan wisata pendidikan, tidak saja wisatawan di Riau bahkan di luar Riau pun akan mengunjunginya. Tapi tentunya perlu langkah-langkah strategis. Tapi potensinya juga bisa dikembangkan untuk menjadi pusat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bengkalis.
 
Lantas dengan kondisi pendidikan seperti itu apa yang mesti dilakukan?
 
Pertama, kita harus merubah mindset masyarakat dan pemerintah kita, kemudian jangan lagi pendidikan ini jadi komoditas politik. Pemerintah daerah harus mulai memikirkan bagaimana sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada punya hubungan ataupun bermitra dengan perusahaan yang ada di Bengkalis dan Riau pada umumnya. Tujuannya agar nanti, tamatan ataupun alumni serta sarjana bisa langsung diterima bekerja di banyak perusahaan yang ada di Kabupaten Bengkalis. 
 
Realitasnya saat ini bagaimana?
 
Miris kita melihat, ada begitu banyak perusahaan terutama yang berhubungan dengan perusahan minyak, seperti Chevron Pacific Indonesia, tapi coba lihat siapa yang bekerja di sana, sangat sedikit masyarakat kita yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang justru beroperasi di daerah kita.
 
Potensi masyarakat Bengkalis dan Riau umumnya seperti apa?
 
Saya kira potensi itu sangat besar sekali, tinggal bagaimana kita mengembangkan dan mendorongnya untuk bisa bersaing. Sekarang persoalannya, kita bangun sekolah, namun tidak kita singkronkan dengan potensi yang ada. Bengkalis ini kaya akan sumber daya alamnya, namun tidak mendidik masyarakatnya untuk menjadi kreatif. Harusnya kebutuhan perusahaan-perusahaan yang ada di Bengkalis terhadap tenaga kerja dan alat kerjanya bisa dipenuhi, tanpa harus didatangkan dari luar. Caranya kita buat sekolah untuk mempersiapkan tenaga kerjanya, kemudian bangun industri pendukungnya. Kalau industrinya ada, pasti pendidikannya juga akan maju.
 
Jadi model pendidikan yang dibutuhkan seperti apa?
 
Modelnya cukup bangun sekolah, perguruan tinggi atau sekolah tinggi yang memang berorientasi pada penciptaan sumber daya manusia yang siap pakai, perbanyak perpusatakaan, dan lainnya. Jurusan-jurusan ilmu pendidikannya juga yang sesuai dengan kebutuhan Bengkalis dan Riau pada umumnya, dan itu yang saya kira belum dilakukan. Satu hal juga harus ada koneksi dengan dunia usaha.
 
Sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di bidang ini, ke depan seperti apa kontribusi lain yang ingin Anda berikan?
 
Yang jelas saya akan terus berupaya membangun bidang pendidikan melalui lembaga pendidikan dan sekolah tinggi yang saya miliki, sampai dimana saya nantinya sanggup, saya akan tetap memberikan kotribusi saya, tidak saja di Bengkalis, tapi juga di Riau pada umumnya. Saya masih ingin memberikan motivasi dan inspirasi bagi generasi muda untuk terus maju dan mengembangkan potensinya. Seperti di Bengkalis ini, perlu ada tim yang mengawasi, membuat kajian serta mengevaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan. Kita harapkan, gelontoran dana APBD yang begitu besar bisa menghasilkan kualitas pendidikan yang baik.
 
Apakah Anda ke depannya tetap konsisten memajukan pendidikan di Bengkalis?
 
Sebenarnya saya terlahir dari keluarga yang berkecimpung di dunia pendidikan, tapi di sisi lain saya juga jadi pengusaha. Perusahaan yang saya bangun memang selain sebagai bisnis keluarga juga sebagian hasilnya saya peruntukkan untuk membangun pendidikan, seperti sekolah-sekolah tinggi di Bengkalis. Saya punya perusahaan di Bengkalis dan saya juga yayasan pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas lagi di Bengkalis. Jadi saya tetap konsisten ikut serta memajukan dunia pendidikan di Bengkalis.(***)
 
Oleh Parlindungan | www.RiauBisnis.co

Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]