Dodol Racikan Munidah, Omzet Jutaan Rupiah per Bulan

Usaha dodol nenas milik Munidah, warga Wonosari, Kabupaten Bengkalis, sudah dirintis sejak 1995 lalu. Hingga kini masih menjadi primadona buah tangan wisatawan atau pelancong yang datang ke Negeri Junjungan, Bengkalis.

Ibu tiga anak ini menuturkan, awal mulanya, ia membuka usaha dodol nenas dikerjakan secara manual, memasaknya pakai kayu bakar. “Alhamdulillah, hingga kini mempekerjakan dua puluh karyawan dengan beromzet jutaan rupiah sebulan," ungkap Munidah.

Lebih jauh ia mengatakan, sekitar dua tahun, ia berjuang memperkenalkan usahanya dengan memasarkan ke halayak ramai agar dapat perhatian dan diterima masyarakat Bengkalis dan menjadikannya sebagai menu kuliner khas Bengkalis.

Selama dua tahun itu, ia jalani dengan sabar dan sangat sulit bagi Munidah mendapatkan para pembeli. “Mungkin ini dikarenakan masyarakat Bengkalis kurang berminat dengan dodol. Walaupun demikian, saya tidak pernah berputus asa, saya tetap memproduksi dodol nenas ini," ujar Munidah lagi.

Munidah menerangkan, membuat dodol rasa yang lezat, membutuhkan waktu relatif lama, yaitu sekitar delapan jam. “Kalau kami mulai memasak pukul delapan pagi dan baru selesai pada pukul empat sore. Dalam proses membukusnya dikerjakan secara manual. Dibungkus menggunakan daun upih yang terbuat dari upih pinang yang telah dikeringkan, karena akan menambah enak rasa dodol,” ujarnya.

Ia merasa bersyukur setelah berjuang selama bertahun-tahun akhirnya dodol nenas produksi Munidah sekarang sangat dikenal, bukan hanya masyarakat Bengkalis tapi juga para wisatawan luar daerah dan negara tetangga," tutup Munidah.(*)

Jun-1080