Pertahankan Tradisi Lama, Budaya Lampu Colok Terus Diselenggarakan


Minggu,03 Juli 2016 - 12:22:19 WIB
Pertahankan Tradisi Lama, Budaya Lampu Colok Terus Diselenggarakan Festival Lampu Colok di Bengkalis.

Festival Lampu Colok se-Kabupaten Bengkalis yang dimulai pada malam 27 Ramadhan atau lebih dikenal masyarakat Melayu malam 7 likur, dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, Jum'at (1/7/2016) malam.

Pembukaan Festival Colok tersebut, dipusatkan di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis tepatnya Dusun satu Parit Tukang, RT 01 RW 01. Hadir dalam pembukaan tersebut, Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad, Dandim 0303/Bks Letkol Arh Wachyu Dwi Harianto, Kepala SKPD, Asisten 1 serta Tim PKK Bengkalis.

Bupati Amril Mukminin dalam sambutannya menyampaikan, tradisi colok merupakan, tradisi masyarakat Melayu yang tak pernah lekang ditelan zaman. Oleh karena itu, kita patut bangga karena hingga hari ini masyarakat Bengkalis masih mempertahankan tradisi dan budaya colok secara turun temurun ini.

Di tengah derasnya terpaan arus globalisasi dan modernisasi, tradisi lampu colok masih tetap bisa bertahan di Kabupaten Bengkalis. Untuk itu, kita patut memberikan penghargaan kepada kaum muda dan orang tua yang secara konsisten melestarikan tradisi lampu colok ini.

"Hikmah yang dapat dipetik dari pelaksanaan Festival Lampu Colok ini adalah selain sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Melayu, juga dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekompakan serta gotong royong di kalangan masyarakat," kata Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

"Kita dapat menyaksikan sendiri, saat mendirikan gapura dari miniatur lampu colok ini, jelas sudah warga akan saling membantu, baik itu berupa tenaga, uang maupun material," katanya lagi.

Keberadaan Festival Lampu Colok ini, ungkap Bupati lagi, menjadi satu ciri khas yang ada di Kabupaten Bengkalis, sehingga sanak family atau orang luar yang datang ke Bengkalis dapat menikmati festival ini.

Berdasarkan pantauan awak media di lapangan sampai Sabtu (2/7/2016) malam ini masyarakat yang menunggu kedatangan lampu colok, berkeliling baik di kota maupun di perkampungan. Berbagai bentuk miniatur masjid dan mushalla ditampilkan dengan jumlah lampu colok hingga mencapai ribuan buah.

Selain lampu colok, juga ditampilkan bentuk miniatur lainnya seperti kapal Portugal, rumah ibadah, gambar Ka'bah dan juga berjejernya lampu colok yang dipasang di pemukiman warga. Tradisi ini sudah menjadi rutinitas wisata setahun sekali di Bengkalis.

Menurut salah seorang warga yang datang ke Bengkalis, Khaidir menyebutkan ia sengaja pulang ke Bengkalis sebelum malam 27 Ramadhan, karena tradisi colok ini menambah semarak dalam menunggu hari kemenangan. "Kami sengaja pulang ke kampung sebelum malam 27 Ramadhan, karena tradisi colok ini yang merupakan ciri khas Bengkalis" ungkap khaidir saat mengabadikan tampilan colok, Sabtu (2/7/2016).

"Keberadaan Festival Lampu Colok ini sebagai wahana untuk menyiarkan agama islam melalui hablumminannas, dan juga sebagai upaya melestarikan budaya melayu Kabupaten Bengkalis. Terpenting adalah momentum ini hendaknya mampu meningkatkan ukhuwah islamiyah dan silaturahmi, serta meningkatkan keimanan kita," imbuhnya.(*)

Jun-1080 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]