SBN Dominan, Utang Pemerintah Tembus Rp 5.264 T per Juni 2020

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp 5.264,07 triliun hingga akhir Juni 2020. Utang ini naik Rp 694,07 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 4.570 triliun.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com, sedangkan, dibandingkan bulan sebelumnya utang pemerintah ini hanya naik tipis sebesar Rp 5,5 triliun yang tercatat sebesar Rp 5.258,57 triliun.

Dari data APBN KiTa edisi Juli 2020 yang berisi kinerja hingga akhir Juni yang dikutip Rabu (22/7/2020), utang pemerintah di dominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 83,9% dan pinjaman 16,1%.

"Secara nominal, posisi utang Pemerintah Pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19," tulis buku APBN KiTa edisi Juli tersebut.

Secara rinci, utang dari SBN tercatat sebesar Rp 4.472,2 triliun yang terdiri dari SBN domestik sebesar Rp 3.280,02 triliun dan SBN valuta asing (valas) sebesar Rp 1.192,21 triliun.

Utang dari pinjaman sebesar Rp 791,95 triliun yang terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 782,04 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 9,8 triliun. Khusus pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 305,2 triliun, multilateral Rp 434,35 triliun, dan commercial bank Rp 42,44 triliun.

Rasio utang pemerintah pusat ini meningkat menjadi 32,67% dari bulan sebelumnya yang hanya 32,09% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 32,67%," tulis buku APBN tersebut. (GA)