Positif Covid Kembali Pecah Rekor 11.557, Total 869.600 Kasus

Kamis,14 Januari 2021 - 16:26:31 wib
Positif Covid Kembali Pecah Rekor 11.557, Total 869.600 Kasus
sumber foto cnnindonesia.com

Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali pecah rekor sebanyak 11.557, Kamis (14/1). Dengan demikian jumlah akumulatif konfirmasi paparan Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 menjadi 869.600 kasus.

Dilansir dari laman cnninsonesia.com, dari jumlah akumulatif itu sebanyak 711.205 sembuh (bertambah 7.741 ) dan 25.246 meninggal (bertambah 295). Sebagai catatan, tambahan harian untuk kasus positif ini merupakan rekor baru.

Sehari sebelumnya, jumlah akumulatif Covid-19 di Indonesia adalah 858.043 kasus dengan penambahan 11.278. Dari jumlah tersebut yang sembuh 703.464 orang dan 24.951 meninggal. Sementara jumlah spesimen yang diperiksa 24 jam terakhir adalah 70.376. Kemudian jumlah suspek yang tercatat 64.032.

Pemerintah sendiri telah berupaya menekan penyebaran virus corona dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari sampai 25 Januari 2021.

Selain itu, proses vaksinasi Covid-19 juga telah dimulai dengan yang disuntik pertama adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Januari 2021. Jokowi disuntik dengan vaksin merek Sinovac yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI. BPOM menyebut bahwa vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Vaksinasi dilanjutkan kepada tenaga kesehatan di sejumlah daerah mulai 14 Januari 2021. Kemenkes diketahui telah menetapkan empat timeline vaksinasi covid-19 kepada 181,5 juta penduduk di tanah air yang ditargetkan rampung dalam 15 bulan atau pada Maret 2022.

Usai tenaga kesehatan, ada dua sub-kategori yang ditetapkan pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi. 17,4 juta untuk petugas publik, dan 21,5 juta untuk lansia. Target selanjutnya adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi dengan jumlah 63,9 juta.

Kemudian target keempat adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang. (GA)

 

BERITA LAINNYA