Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional

Kamis,16 September 2021 - 16:25:51 wib
Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional
sumber foto cnnindonesia.com

Perdagangan internasional (international trade) merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan dua negara atau lebih melalui ekspor impor atas kesepakatan bersama. Adanya perdagangan internasional ini membuat kebutuhan suatu negara atau perorangan dapat terpenuhi. Bentuk yang didagangkan beragam, mulai dari barang, jasa, sampai investasi.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, kegiatan perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perorangan serta pemerintah. Seperti individu berlainan negara, individu dan pemerintah, atau sesama pemerintah antar-negara. Ada beberapa dampak perdagangan internasional yang perlu diketahui. Dampak tersebut bisa bersifat positif atau negatif. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari buku Ekonomi Internasional (2017) yang ditulis Nazaruddin Malik.

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dampak positif berarti perdagangan internasional memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak atau negara. Berikut di antaranya.

1. Terbentuknya persahabatan antar-negara

Perdagangan internasional yang berlangsung intens akan membentuk relasi antar-negara dengan sendirinya sehingga menciptakan persahabatan. Ketika persahabatan antar-negara terbentuk, maka secara berkelanjutan, kerja sama selanjutnya tak melulu urusan dagang. Kerja sama bisa merambah ke budaya, politik atau teknologi.

2. Meningkatnya kemakmuran Negara

Indikator kemakmuran suatu negara bisa dilihat dari pelaku ekonomi yaitu produsen, konsumen, dan pemerintah. Produsen yang makmur, maka profit tinggi. Sementara dari sisi konsumen, kebutuhan dapat terpenuhi. Sedangkan bagi pemerintah, pemasukan devisa akan meningkat.

3. Berkurangnya pengangguran

Kegiatan perdagangan internasional akan menuntut sebuah negara lebih produktif untuk mendulang keuntungan. Berkurangnya pengangguran menjadi salah satu dampak perdagangan internasional. Semakin produktif suatu negara yang ditandai dengan banyaknya kegiatan ekspor ke negara lain, maka jumlah pengangguran dapat berkurang.

4. Transfer IPTEK

Perdagangan internasional merupakan alat mobilisasi IPTEK, terutama teknologi dari negara maju ke berkembang dan miskin. Intensitas perdagangan yang berkelanjutan antar beberapa negara di bidang teknologi seperti elektronik dan otomotif, akan berpengaruh pada mobilisasi teknologi di negara tersebut.

5. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi

Berlangsungnya perdagangan internasional akan membuat sebuah negara memiliki semacam spesialisasi. Maksud spesialisasi di sini merujuk pada identitas yang menunjukkan bahwa negara dan penduduknya tersebut memiliki keahlian khusus dalam menghasilkan produk atau jasa.

6. Menstabilkan harga

Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga di pasar domestik lebih terkendali karena sifat dari harga jual cenderung fluktuatif. Dengan adanya perdagangan internasional, kelangkaan barang akibat kenaikan harga bisa teratasi lewat impor supaya stok di pasar domestik tetap terpenuhi.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Masih mengutip buku Ekonomi Internasional (2017) karya Nazaruddin Malik, ada beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari perdagangan internasional.

1. Produk dalam negeri menurun

Perdagangan internasional memicu persaingan industri. Jika suatu negara memiliki produk kualitas rendah dan harga tinggi, maka negara itu bisa mengalami penurunan permintaan. Begitu sebaliknya, karena umumnya setiap konsumen ingin mencari barang dengan kualitas baik namun harganya terjangkau.

2. Ketergantungan terhadap negara maju

Dari sisi produksi barang, negara berkembang dan miskin cenderung bergantung pada negara maju. Pasalnya, perkembangan teknologi dan otomotif masih dikuasai negara maju. Akibat dari keterbatasan itu, negara berkembang dan miskin hanya menjadi konsumen atau pemakai.

3. Industri kecil kurang bersaing

Modal yang terbatas menjadi salah satu penyebab industri kecil kurang berkembang. Adanya perdagangan internasional ini justru membuat industri kecil jadi minder. Industri kecil harus bersaing dengan industri nasional yang modalnya terpenuhi. Belum lagi ada pemain tambahan dari perusahaan multinasional.

4. Persaingan tidak sehat

Kebijakan yang berlaku di suatu negara seperti dumping, praktik tarif impor yang berkedok melindungi industri, dinilai merusak esensi perdagangan internasional. Pada dasarnya, perdagangan internasional harus didasari oleh persaingan usaha yang sehat dan peran pemerintah sebagai pengawas kegiatan perdagangan. Itu-lah sederet dampak perdagangan internasional secara positif dan negatif yang perlu diketahui. (GA)
 

BERITA LAINNYA