Makanan dan Minuman Fermentasi Baikkah untuk Usus?

Fermentasi adalah teknik pengolahan makanan yang sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu. Baguskan terhadap usus kita?

Di tiap budaya daerah terutama di Asia, makanan dan minuman fermentasi mudah ditemukan. Bakteri-bakteri yang umumnya digunakan untuk fermentasi ini adalah bakteri-bakteri baik yang bagus untuk pencernaan. Manusia membutuhkannya untuk melawan bakteri jahat di perut dan mengembalikan keseimbangan imun tubuh.

Tapi bagaimana kerjanya dan apa semua produk fermentasi berarti baik untuk kesehatan? Profesor epidemiologi dari King's College London Tim Spector mengatakan nyatanya tidak sesederhana itu. “Ada banyak makanan fermentasi di luar sana dan tak semua sudah menjalani tes formal sehingga sulit untuk mengatakan apa yang bisa mereka lakukan pada tubuh. Tapi kalau mereka dibuat secara natural, tanpa cuka, bisa dibilang tak berbahaya,” kata Spector seperti dikutip dari BBC, Senin (14/3/2016).

Spector yang menulis buku 'The Diet Myth - The Real Science Behind What We Eat' mengatakan bahkan wine dan bir sekali pun adalah produk fermentasi tapi punya kekhasan sehingga tak bisa dibilang 100% menyehatkan.

Hal penting dari produk fermentasi ini agar bisa bermanfaat adalah bakteri harus benar dipastikan mampu berkembang biak dulu di perut. Kadang beberapa produk tak memiliki bakteri yang cukup mampu bertahan untuk sampai ke usus. Oleh sebab itu beberapa studi mengatakan makanan atau minuman fermentasi harus dikonsumsi secara teratur agar jumlah bakteri baik yang ada di perut cukup.

“Semua makanan (fermentasi -red) yang ada punya campuran bakteri berbeda. Ini artinya beberapa makanan mungkin bisa menyimpan manfaat lebih bila dibandingkan makanan lainnya,” komentar ahli biologi mikro Dr Gemma Walton dari Reading University seperti dimuat detik.com.(*)

Parl-3180