Luhut Sebut Karantina Penumpang dari Luar Negeri Bisa 7 Hari, Kalau...

Selasa,09 November 2021 - 14:44:47 wib
Luhut Sebut Karantina Penumpang dari Luar Negeri Bisa 7 Hari, Kalau...
Sumber foto tempo.co

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan durasi karantina penumpang dari luar negeri bisa saja dinaikkan hingga 7 hari lamanya. Menurut dia, durasi ini akan menyesuaikan dengan perkembangan Covid-19 yang terjadi.

Dilansir dari laman tempo.co. "Ini juga tidak tertutup kemungkinannya," kata Luhut yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi ini dalam konferensi pers virtual, Senin, 8 November 2021.

Saat ini, ada dua durasi karantina yang berlaku. Pertama, karantina 3 hari untuk pelaku perjalanan internasional yang telah menerima dosis penuh vaksinisasi. “Penyesuaian aturan berlaku di seluruh pintu kedatangan internasional,” kata juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, Selasa, 2 November 2021.

Bagi pelaku perjalanan internasional yang belum divaksin Covid-19 dosis penuh, Wiku mengatakan durasi wajib karantinanya 5 hari. Kemudian, warga yang dikarantina selama 3 hari harus melakukan tes PCR atau exit test pada hari ketiga. Adapun bagi yang menjalani karantina 5 hari harus melakukan tes PCR di hari keempat.

Kemungkinan masa karantina naik 7 hari disampaikan Luhut merespons kritik publik atas kebijakan terkait pandemi yang berubah-ubah.Mulai dari soal durasi karantina, sampai penggunaan tes RT-PCR ataupun Rapid Antigen.

Luhut menolak bila pemerintah disebut bolak-balik atas keputusannya sendiri. Ia menganggap pemerintah justru hati-hati dalam menerbitkan kebijakan. "Proses pengambilan keputusan itu sekarang sudah science and art," kata dia.

Pemerintah, kata Luhut, cukup jernih melihat data perkembangan perilaku dari virus Covid-19. Lantaran dalam beberapa waktu terakhir, virus terus berkembang. Terbaru, sudah ada virus subvarian Delta Plus atau Delta AY.4.2. di Malaysia.

Ia menyebut varian baru ini 15 persen lebih ganas dari varian Delta yang saat ini tersebar. Oleh sebab itu, kebijakan yang diterbitkan pemerintah pun pada akhirnya akan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di lapangan.

"Jadi saya mohon teman-teman di luar jangan punya pikiran sana-sini, pemerintah tidak konsisten, itu jauh dari itu. Kami sangat konsisten, yang tidak konsisten itu penyakitnya," kata dia. (RF)

 

BERITA LAINNYA