Tak Mau Terpuruk Lagi, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 1.700

Kamis,06 Oktober 2022 - 09:32:14 wib
Tak Mau Terpuruk Lagi, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 1.700
sumber foto liputan6.com

Harga emas mencoba bangkit setelah turun tipis pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan Kamis (6/10/2022) pukul 06:28 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.717,26 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,08%. Penguatan hari ini menjadi pembalikan arah bagi pergerakan sang logam mulia. Pada perdagangan kemarin, harga emas melemah cukup dalam yakni 0,6% ke posisi US$ 1.715,81 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh level psikologis US$ 1.700 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 3,4% secara point to point sementara dalam sebulan, harganya naik 0,95%. Namun, emas sudah melorot 2,6% dalam setahun.

Dilansir dari laman liputan6.com. Analis OANDA Craig Erlam mengatakan penguatan emas ditopang oleh aksi profit taking. Dia menjelaskan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) juga mendukung pergerakan emas pada pekan ini. Sebagai catatan, emas menguat tajam pada Senin dan Selasa karena dolar AS ambruk. "Emas menguat cukup tajam dalam minggu ini karena dolar AS melemah. Namun, penguatan juga ditopang oleh aksi profit taking," tutur Erlam, seperti dikutip dari Reuters. Analis High Ridge Futures mengingatkan pergerakan emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Laporan tenaga kerja nasional ADP menunjukkan adanya tambahan 208.000 pekerjaan pada September, angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yakni 200.0000. Jumlah pekerjaan juga lebih tinggi dibandingkan pada Agustus yakni 185.000. Sebagai catatan, laporan ADP mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian. Dengan masih besarnya pekerjaan yang tercipta maka ekonomi AS diproyeksi masih melaju kencang. Kenaikan suku bunga acuan pun masih bisa berlanjut. "The Fed untuk saat ini kemungkinan besar akan fokus pada data tenaga kerja. Data yang di atas ekspektasi akan mengecewakan pasar," tutur Meger.(iv)

 

BERITA LAINNYA