Kupas Tuntas HIV/AIDS, Eka Hospital Talkshow World AIDS Day

Rabu,07 Desember 2016 - 13:19:51 wib
Kupas Tuntas HIV/AIDS, Eka Hospital Talkshow World AIDS Day

Apa perbedakan HIV dan apa itu AIDS? Eka Hospital Pekanbaru mengupas lebih dalam mengenai HIV AIDS ini. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, (01/12/2016) di Auditorium Eka Hospital Pekanbaru ini, dikuti 60 orang peserta yang berasal dari keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat umum.

Dari pemaparan materi secara umum, HIV atau Humman Immunodeficiency Virus adalah salah satu jenis virus yang melemahkan sistem kekebalah tubuh manusia. Orang yang terkena HIV akan rentan terkena penyakit karena sistem kekebalan mereka lemah. Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah gejala dan infeksi yang disebabkan rusakny sistem kekebalan tubuh manusia hasil dari HIV. HIV merujuk pada nama sebuah virus sedangkan AIDS merujuk nama gejala yang disebabkan oleh HIV.

“HIV AIDS udah sejak lama ada sebelum pertamakali dikemukakan oleh WHO pada tanggal 5 Juli 1981. HIV AIDS juga diklaim sebagai penyakit paling mematikan dalam sejarah kehidupan manusia. Dibuktikan  pada tahun 2005, antara 2,4 sampai 3,3 juta orang meninggal karena HIV AIDS, dan 570,000 diantaranya adalah anak-anak,” ujar dr. Lucky Thiehunan pemateri dari Yayasan Sebaya Lancang Kuning.

Nara sumber lain turut hadir memberikan pemahaman mengenai HIV/AIDS adalah, dr. Nova Ridha, SpPD selaku Dokter Spesialis Eka Hospital Pekanbaru dan Risna dari Yayasan Sebaya Lancang Kuning.

Lebih jauh Lucky memaparkan, HIV AIDS melumpuhkan kekebalan tubuh penderitanya, itu lah sisi mengerikannya HIV AIDS. Penderita HIV AIDS dengan gejala penyakit ringan seperti batuk atau flu dapat berakibat fatal.

Lucky juga mengatakan, Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan Humman Immunodeficiency Virus (HIV) yang akan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Periode jendela (Window period) HIV/AIDS sekitar 5 – 10 Tahun. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dengan semua pihak (komprehensif), berupa pemberian layanan dan perawatan holistik serta dukungan yang luar biasa bagi Orang Dengan HIV Positif (ODHA) dan keluarganya.

Diahirnya pemaparannya dr. lucky memaparkan tentang bagaimana seseorang terinfeksi yaitu dengan lewat hubungan seksual, lewat jarum suntik (yang tidak steril)/pemakaian bersama, transfusi darah, ibu ke janin anak yang dilahirkan dan ASI, dan lain-lainnya misalnya tato, tindik, akupuntur, pajanan di RS dll.

“Dan HIV tidak menular pada kondisi berjabat tangan, berpelukan, berciuman, makan bersama sepiring dan sesendok, dan berhubungan seks dengan kondom. Sehingga kita tidak perlu takut untuk kontak dengan ODHA,” tegasnya berdasarkan rilis yang riaubisnis.co terima.

Pemaparan dr. Nova Ridha, SpPD, kalau HIV di Indonesia dan di Asia ini tumbuh dengan pesat. Pengobatan yang biasa diberikan bagi Orang Dengan HIV Positif (ODHA) dimana harus minum secara teratur seumur hidup. Obat untuk HIV ini sudah ada, tetapi belum ampuh menghilangkan sepenuhnya virus dari tubuh. “Pastikan diri kita mengetahui status HIV kita,tentunya dengan cara mentes HIV pada diri kita,” harapnya.

Sementara itu, Risna dari Yayasan Sebaya lancang Kuning mengatakan, mempunyai program intervensi berupa perawatan, dukungan dan pengobatan ODHA. Dukungan psikososial, dukungan kepatuhan berobat dan pencegahan positif pada ODHA. Yayasan ini juga mempunyai kegiatan berupa kunjungan fasyankes dan rumah, study club, pertemuan ODHA provinsi, pelatihan pendukung sebaya.

“Stigma bahwa ODHA itu kotor, orang yang penuh dosa, harusnya dikucilkan dan dibuang. Oleh karena itu disini ODHA sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah baik itu dinas kesehatan, dinas pariwisata, dinas ketenagakerjaan agar dapat menghilangkan stigma tersebut,” katanya.

Diakhir pemaparannya beliau menyampaikan apabila ada yang mau bertanya lebih lanjut atau mendapatkan informasi mengenai pelayanan bisa menghubungi Risna di 0812 6880 033, email : [email protected].(*)

Parl-3180

BERITA LAINNYA