Pertama Kali, Virus Pembunuh Kanker Diuji Coba pada Manusia

Jumat,27 Mei 2022 - 15:59:24 wib
Pertama Kali, Virus Pembunuh Kanker Diuji Coba pada Manusia
sumber foto cnnindonesia.com

Virus pembunuh kanker diuji coba pada manusia untuk pertama kalinya. Harapannya, virus ini akan menjadi cara baru untuk memerangi penyakit kanker. Virus yang diuji coba adalah CF33-hNIS alias Vaxinia. Virus ini disebut virus onkolitik, yakni virus yang dimodifikasi secara genetik dan dirancang untuk menginfeksi serta membunuh sel kanker secara selektif sambil menyisihkan sel yang sehat.

Vaxinia dibuat dari virus cacar yang dimodifikasi dengan masuk ke sel dan menggandakan diri. Kemudian, sel yang terinfeksi meledak, melepaskan ribuan partikel virus baru yang bertindak sebagai antigen, merangsang sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker di dekatnya. "Kami percaya CF33-hNIS memiliki potensi untuk meningkatkan hasil bagi pasien kami," kata ahli onkologi City of Hope dan peneliti utama Daneng Li, seperti dikutip dari Science Alert.

Uji coba virus pembunuh kanker dilakukan pada 100 partisipan dewasa dengan tumor padat metastatik atau lanjut. Partisipan setidaknya sudah mencoba dua lini pengobatan standar sebelumnya. Setelah partisipan terdaftar, mereka akan menerima pengobatan eksperimental dosis rendah lewat injeksi langsung atau intravena. Jika tahap awal dinilai aman dan ditoleransi dengan baik, dilanjutkan dengan tes tambahan untuk menyelidiki pembrolizumab (pengobatan antibodi yang sudah ada dan digunakan dalam imunoterapi kanker).

Dari uji coba ini, peneliti akan mendapatkan informasi mengenai seberapa efektif CF33-hNIS mampu mengecilkan tumor. Riset diperkirakan memakan waktu selama dua tahun. Sebelumnya, uji coba telah dilakukan pada hewan. Virus ini menunjukkan dapat memanfaatkan sistem kekebalan. Sistem kekebalan kemudian memburu dan menghancurkan sel kanker. "Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa virus onkolitik dapat merangsang sistem kekebalan untuk merespons dan membunuh kanker, serta merangsang sistem kekebalan untuk lebih responsif terhadap imunoterapi lainnya," kata Li.

Jika virus pembunuh kanker CF33-nHIS pada manusia mampu menunjukkan hasil gemilang seperti pada hewan, maka ia akan jadikan terapi virus onkolitik kedua yang disetujui FDA untuk kanker. Sebelumnya, sudah ada obat Talimogene laherparepvec (T-VEC) yakni modifikasi virus herpes simpleks yang digunakan untuk pengobatan melanoma. (RF)

 

BERITA LAINNYA