Saat RI Heboh Cukai Plastik,

Seorang Pelajar SMA Ciptakan Sedotan dari Biji Nangka


Senin,24 Februari 2020 - 08:45:10 WIB
Seorang Pelajar SMA Ciptakan Sedotan dari Biji Nangka sumber foto merdeka.com

Pemerintah tengah mengusulkan pemberlakuan cukai pada kantong plastik dengan besaran Rp30.000 per kilogram. Dengan demikian, harga kantong plastik akan menjadi Rp450-500 per lembar. Pemerintah menilai plastik sebagai benda yang berbahaya bagi lingkungan. Maka sudah sepantasnya konsumsinya diatur salah satunya melalui cukai.

Dilansir dari laman merdeka.com, terdapat seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang sukses menciptakan sedotan dari biji buah nangka. Ciptaannya ini tentu mampu mengurangi sampah plastik jika diterapkan secara massal.

Pelajar itu bernama Kevin Seca Widyatmodjo. Dia melakukan penelitian tentang kemungkinan menggunakan biji buah nangka sebagai bahan dasar untuk memproduksi sedotan yang dapat terurai secara hayati, bahkan dapat dimakan setelah dipakai.

Gagasan penelitian ini muncul pada akhir tahun lalu, ketika Kevin melakukan kajian pustaka tentang cara pembuatan produk-produk bioplastik yang dapat dikonsumsi. "Pertama kali, Saya tahu biji nangka dapat dimakan dari Mama saya, dan ternyata biji nangka mengandung pati yang bisa diolah menjadi plastik," jelas Kevin.

Selanjutnya, Kevin pun melakukan eksperimen dengan biji buah nangka yang membutuhkan waktu 2 - 3 hari pemrosesan sampai mendapatkan hasil berupa lembaran plastik atau sedotan. Bahan utama adalah biji buah nangka yang diolah hingga menjadi bubuk atau pati, gliserin, cuka dan air.

Eksperimen ini terbagi dalam dua tahap, tahap pertama adalah tahap untuk mendapatkan pati dengan cara mengupas kulit buah nangka dan dihaluskan, lalu diambil cairannya dengan diperas menggunakan kain, setelah itu cairannya diendapkan selama sehari, lalu endapan dikeringkan dalam oven selama 6 jam dengan suhu 60 sampai 70 derajat celcius.

Tahap kedua adalah mencampur pati yang sudah jadi dengan cuka, agar-agar, dan gliserin, sampai mengental seperti lem dan bisa ditaruh di kertas dan mengering, jadilah lembaran plastik dan bisa dijadikan sedotan dengan cetakan sedotan.

Kevin melakukan dua eksperiman yang satu tanpa bubuk rumput laut dan satunya tidak, yang hasilnya akan berbeda. Eksperimen dengan bubuk rumput laut akan menghasilkan produk yang lebih tipis dan prosesnya cepat, kalu yang tidak dengan rumput laut hasilnya tebal dan prosesnya sedikit lama.

Biaya Terjangkau

Plastik dan sedotan yang dihasilkan dari eksperimen ini dapat terurai secara hayati,karena semua bahan pembuatannya berasal dari bahan baku yang dapat dimakan, biaya bahan baku juga terjangkau. Harga sedotan ini jika dibandingkan dengan harga sedotan plastik bisa berbeda R250-300 per satu sedotannya.

Untuk saat ini Kevin hanya ingin berbagi kepada masyarakat bahwa ada alternatif lain untuk menggantikan plastik. Dia juga berharap akan ada perusahaan yang ingin meneliti lebih dalam dan jika bisa dapat diproduksi secara luas. "Saya senang jika ada perusahaan yang akan memperdalam ide Saya ini, apalagi bisa diproduksi dengan luas," jelas Kevin.

Pemerintah Usul Kantong Plastik Kena Biaya Rp 500

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan rencana pengenaan tarif cukai spesifik kantong plastik dengan besaran Rp30.000 per kilogram. Nantinya, cukai ini berlaku bagi produk kantong kresek atau kantong belanja yang selama ini ada di supermarket, tepatnya bagi plastik dengan ketebalan di bawah 75 mikron.

Dia menjelaskan, pengenaan cukai ini dilakukan pada pada pabrikan (produksi dalam negeri) dan importir (produksi luar negeri). Dengan cara pembayaran berkala setiap bulan, sesuai dengan jumlah produksi atau impor.

Cukai pabrikan akan dipungut pada saat barang (kantong plastik) ke luar pabrik. Sedangkan, kantong plastik dari impor akan dikenakan di pelabuhan untuk barang impor, seperti kawasan industri pabean.

Dia menjelaskan, dengan dikenakannya tarif cukai sebesar Rp30.000 per kg, maka akan mempengaruhi angka inflasi sebesar 0,045 persen. Sebab, diperkirakan konsumsi plastik sebanyak 55.532.609 kg per tahun yang akan terdampak.

Selain itu, dia juga memperkirakan konsumsi kantong plastik menurun hingga 50 persen, sehingga total konsumsinya menjadi hanya 53,5 juta kg per tahun. Dengan demikian, potensi penerimaan negara dari cukai kantong plastik mencapai Rp1,6 triliun. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]