Menteri Agraria Tata Ruang (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) telah memberi kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Sejak 2017 hingga 2022, PTSL menyumbang sebesar Rp5.219 triliun yang diperoleh dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), hak tanggungan dan lainnya.
Dilansir dari laman merdeka.com. "Terbukti sejak dilaksanakannya program PTSL dari tahun 2017 sampai 2022 telah terjadi pertumbuhan nilai ekonomi sebesar Rp 5.219 triliun dari PBB, BPHTB, hak tanggungan dan sebagainya," ujar Hadi dalam acara Konferensi Pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (7/3). Hadi menyampaikan pihaknya akan terus berupaya mempercepat pendaftaran tanah, termasuk percepatan sertifikasi rumah ibadat dan tanah wakaf melalui Gerakan Nasional Sertifikasi Rumah Ibadat dan Pesantren yang baru diluncurkan dalam Rakernas 2023 ini.
"Harapannya, setiap umat beragama mendapatkan kepastian hukum hak atas tanah dan dapat beribadah dengan aman tanpa terkecuali dan tanpa diskriminasi sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)," katanya. Perlu diketahui, Kementerian ATR/BPN terus mendorong percepatan pendaftaran tanah melalui program PTSL dari 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia. Saat ini telah terdaftar sebanyak 101,1 juta bidang tanah dan telah tersertifikasi sebanyak 85 juta bidang tanah.
Di sisi lain, dari aspek tata ruang, dia menerangkan pihaknya terus mendukung kemudahan perizinan berusaha melalui Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). "KKPR perlu didukung oleh ketersedianya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)," terang Hadi. Saat ini dari target 2.000 RDTR di seluruh Indonesia telah terdapat 294 RDTR yang menjadi Peraturan Daerah (Perda) dan 114 RDTR yang terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS).
(iv)