Rektor Asing untuk Dongkrak Ranking, Pemeringkatan Ini Jadi Acuan


Kamis,01 Agustus 2019 - 08:49:51 WIB
Rektor Asing untuk Dongkrak Ranking, Pemeringkatan Ini Jadi Acuan sumber photo detik.com

Pemerintah berencana merekrut rector asing untuk memimpin perguruan tinggi negeri (PTN). Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyatakan wacana ini bertujuan agar PTN RI bisa menembus 100 besar peringkat dunia. Lalu, parameter apa yang digunakan untuk mengetahui peringkat kampus?

Sebagaimana diketahui, Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan wacana ini bertujuan agar PTN RI bisa menembus 100 besar peringkat dunia.Ada tiga parameter perankingan yang dipakai.

"Sementara ada tiga perankingan dunia. Pertama, QS World University Rank. Kedua, dari THE atau Time Higher Education. Yang ketiga, bisa dari Shanghai Jiao Tong University (SJTU). Jadi tiga itu," kata M Nasir kepada detikcom, Rabu (31/7/2019).

Selain itu, Nasir menjelaskan yang kerap dipakai oleh Kemenristek adalah QS (Quacquarelli Symonds ). Sedangkan THE menurutnya lebih tinggi lagi.

"Tapi kami konsentrasi pada QS. Ini karena selama ini QS dipakai di Indonesia berkali-kali. Kalau kita menggunakan THE, itu lebih tinggi lagi," tuturnya.

Mengutip laman topuniversities, QS merupakan publikasi tahunan yang biasa merilis peringkat global universitas. Setidaknya, QS mencantukam empat indikator kriteria untuk membuat peringkat tersebut. Yakni reputasi akademik (Academic reputation), reputasi pegawai (Employer reputation), kutipan penelitian per karya tulis (Research citations per paper), H-index (ukuran untuk menilai produktivitas dan dampak hasil penelitian).

Sementara itu, mengutip laman resminya, THE merupakan tabel kinerja untuk menilai ranking Universitas. Ada 13 indikator kinerja yang dipakai untuk melihat perbandingan komprehensif antaruniversitas. Namun, indikator itu tercakup dalam lima kelompok bidang. Yaitu, pengajaran (lingkungan belajar), riset (volume, pendapatan, dan reputasi), sitasi (pengaruh penelitian universitas tersebut terhadap penelitian lain dan dampak yang dihasilkan), pandangan internasional (staf, mahasiswa, dan penelitian, dan pendapatan industri (transfer pengetahuan, pendapatan riset dari industri dan perdagangan).

Sedangkan Shanghai Jiao Tong University (SJTU) ialah publikasi peringkat universitas tahunan. Merujuk pada laman resminya, pengaruh SJTU juga cukup diakui karena metodologinya yang ilmiah, stabil dan transparan. 

SJTU punya program perankingan bernama Ranking Akademik Universitas Dunia (ARWU), pertama kali dipublikasikan tahun 2003, perankingan ini di bawah kendali lembaga Shanghai Ranking Consultancy yang independen dari universitas maupun pemerintah. Mereka biasa mempublikasikan ranking lebih dari 1.200 universitas dan hanya 500 univesitas terbaik yang dipublikasikan.

Ada enam indikator objektif yang digunakan dalam ARWU, termasuk jumlah alumni dan staf yang memenangkan Penghargaan Nobel (Nobel Prizes) dan Medali Fields (Fields Medal, penghargaan untuk matematikawan), jumlah sitasi (kutipan) penelitian yang digunakan oleh peneliti terpilih oleh Clarivate Analytics, jumlah artikel yang dimuat di jurnal Nature and Science, jumlah artikel yang diindeks dalam Science Citation Index-Expanded and Social Sciences Citation Index, dan performa per kapita dari suatu universitas.

Untuk diketahui, pada tahun 2018 Universitas Indonesia (UI) pernah masuk ranking QS. Saat itu, UI berada di peringkat 57 untuk kawasan Asia. Pada tahun yang sama, Institut Teknologi Bandung (ITB) juga masuk. Kala itu, ITB berada di peringkat 73 di Asia.

Pada 2019, QS World University Ranking merilis peringkat. Hasilnya, UI berada di peringkat 296 dunia, UGM di peringkat 320 dunia, ITB berada di peringkat 331 dunia, IPB berada di peringkat 601-605 dunia, Universitas Airlangga berada di peringkat 651-700 dunia, dan Universitas Padjajaran berada di peringkat 751-800 dunia.

Dalam THE The Word University Rankings 2019, UI ada di peringkat 601-800, ITB di peringkat 801-1000, dan UGM berada di peringkat 1001. Sementara itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) pernah masuk dalam jajaran Times Higher Education (THE) University Impact Rankings. Hal itu diumumkan pada Rabu, 3 April 2019 kemarin. IPB masuk pada jajaran 100 besar dunia untuk tiga tujuan dan indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Yakni pada SDG#9 Industry, Innovation and Infrastructure. IPB berada pada ranking 78 dunia dan ranking 2 Indonesia.

Adapun dalam Academic Rangking of Word University (terbaru) dari Shanghai Jiao Tong University, tak ada satupun universitas dari Indonesia yang masuk 500 peringkat. Negara tetangga, Singapura punya dua universitas yang masuk di peringkat ini, yakni National University of Singapore (85), Nanyang Technological University (96), dikutip dari laman detik.com. 

Malaysia punya dua universitas yang masuk di peringkat ini, yakni University of Malaya (301-400) dan University of Science (401-500). Empat universitas dari Thailand berada di peringkat 501-1000, yakni Chulalongkorn University (501-600), Mahidol University (501-600), Prince of Songkla University (701-800), dan Chiang Mai University (801-900). (wili)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]