Industri Farmasi Minta PSBB Tak Hambat Distribusi Obat Covid-19

Industri farmasi internasional yang bergabung dalam wadah IPMG meminta pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)  yang akan diterapkan di sejumlah daerah tidak menghambat distribusi obat yang dibutuhkan pasien Covid-19.

Dilansir dari laman ekonomi.bisnis.com, hal itu disampaikan Lucia Erniawati, anggota Sub Komite Government Affairs IPMG, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) BPOM dengan Komisi IX DPR RI yang berlangsung secara virtual, Rabu (8/4/2020).

Menurut dia, bila PSBB mulai diterapkan maka ada kebijakan untuk membantu mobilitas dari dan ke fasilitas, serta jalur distribusi obat. Polisi, ujarnya, telah melakukan simulasi akses jalan terkait PSBB, dan untuk itu diharapkan ada kebijakan operasional yang membantu mobilitas karyawan, sehingga pengadaan obat untuk pasien Covid-19 bisa terjamin.

“Kami apresiasi keterbukaan pemerintah dalam menangani Covid-19 dan mendukung transparansi serta informasi sehubungan dengan kebutuhan obat. Kami berharap industri farmasi bisa berperan dan mendukung pemerintahdalam menangani Covid-19,” ujar Lucia.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan bahwa IPMG memahami bahwa sumber daya manusia sekarang fokus untuk penanganan Covid-19, namun diharapkan pelayanan untuk obat non-Covid-19 juga diperkuat dengan memastikan obat dapat diakses melalui e-catalog, dan  formularium obat nasional menjadi katalog nasional.

Lucia menambahkan, pandemi Covid-19 memang berdampak pada ekonomi gobal, ternasuk bahan baku obat yang masih impor. Diharapkan ada kebijan ekonomi nasional yang mendukung pengadaan bahan baku obat  di Indonesia. (GA)