COVID-19 Varian Kappa, Lambda, Delta, Apa Saja Bedanya?


Jumat,02 Juli 2021 - 15:19:39 WIB
COVID-19 Varian Kappa, Lambda, Delta, Apa Saja Bedanya? sumber foto health.detik.com

Virus Corona yang terus bermutasi memunculkan beragam varian baru. Adanya lonjakan kasus Corona yang terjadi di beberapa negara disebut-sebut karena kehadiran varian baru COVID-19.

Dilansir dari laman health.detik.com, dengan virus yang berubah dengan cepat dan varian baru yang ditemukan, gejala baru juga mulai terlihat pada pasien yang terinfeksi. Beberapa varian baru yang menjadi perhatian saat ini adalah varian Kappa, varian Lambda, dan Varian Delta. Apa saja perbedaan varian baru ini?

Varian Kappa

Varian Kappa atau B.1617.1 masih berada dalam satu linier dengan B.1617, jenis varian yang pertama kali ditemukan di India pada akhir Oktober 2020. Sayangnya masih banyak hal yang belum diketahui terkait varian Kappa, salah satu alasannya karena penyebarannya yang lebih sedikit dibandingkan varian lain.

Meski demikian para pakar tetap mewaspadai varian ini karena penularannya yang tergolong cepat. Varian Kappa memiliki potensi karakteristik yang mirip dengan varian Delta B1617.2, sehingga orang dengan pengidap komorbid perlu waspada jika terpapar varian Kappa, ada kemungkinan besar mengalami gejala COVID-19 serius.

WHO mengelompokkan varian Kappa sebagai variant of interest (VoI), artinya ada indikasi varian ini memiliki mutasi yang memengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.

Varian Kappa juga sudah terdeteksi di Indonesia. Setidaknya sudah ada 27 negara yang mengidentifikasi keberadaan varian Kappa, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Australia.

Varian Lambda

Varian Lambda atau C.37 pertama kali terdeteksi di Peru pada Agustus 2020 lalu. Ahli virologi WHO mengatakan varian Lambda tidak memiliki karakteristik yang lebih agresif dibandingkan varian lainnya.

Selain di Peru, WHO juga telah mendeteksi keberadaan varian Lambda di 29 negara dan menyebar cepat di Inggris, Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko. Varian Lambda juga hingga kini masih dilabeli variant of interset (VoI) oleh WHO. Belum ada laporan kemunculan varian Lambda di Indonesia.

Varian Delta

Varian Delta atau B.1617.2 ini mulai dominan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Varian Delta juga disebut sebagai penyebab lonjakan kasus dan tsunami COVID-19 di India beberapa waktu lalu.

Karakteristik varian Delta yang mudah menyebar membuat banyak negara melakukan pembatasan ketat. Varian ini juga diduga mudah menerang warga terutama di negara yang cakupan vaksinasinya masih rendah.

Di Indonesia sendiri, sudah ada 382 kasus yang terkait dengan varian Delta. Penyebarannya meluas dan terdeteksi di beberapa wilayah, terbanyak DKI dengan 174 kasus.

Cara mencegah varian baru

Para ahli mengatakan meski penyebaran varian baru semakin meluas, tindakan pencegahan dasar seperti memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan juga menghindari kerumunan tetap menjjadi cara untuk melindungi diri dari infeksi COVID-19.

Persingkat waktu diluar karena beberapa tempat umum menjadi area dengan risiko penularan yang tinggi. Penggunaan masker dobel juga mulai disarankan karena efektivitasnya yang cukup baik dalam menangkal virus.

Terakhir, vaksinasi. Meski tak 100 persen bisa mencegah dari keterpaparan, vaksinasi bisa melindungi dari gejala berat dan vaksin COVID-19 juga masih cukup efektif mengurangi keparahan akibat varian baru. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]