24 Penyebab Tensi Tinggi yang Tak Boleh Diabaikan, Perhatikan Gaya Hidup


Kamis,26 Agustus 2021 - 09:31:51 WIB
24 Penyebab Tensi Tinggi yang Tak Boleh Diabaikan, Perhatikan Gaya Hidup sumber foto hot.liputan6.com

Penyebab tensi tinggi perlu diwaspadai. Tensi tinggi berada pada angka sistolik antara 120 dan 129 mm Hg, dan angka diastolik kurang dari 80 mm Hg. Penyebab tensi tinggi bisa mengacu pada tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dilansir dari laman hot.liputan6.com, menurut WHO, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi. 46% dari jumlah ini tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. Ini karena penyebab tensi tinggi biasanya tak bergejala. Akibatnya, hipertensi sering disebut “silent killer”.

Penyebab tensi tinggi bisa menjadi awal dari komplikasi parah seperti penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Siapapun perlu mewaspadai penyebab tensi tinggi. Penyebab tensi tinggi bisa muncul akibat sejumlah faktor risiko.

Berikut penyebab tensi tinggi, dirangkum Liputan6.com dari WebMd dan Healthline, Kamis(25/08/2021).

Usia

Usia bisa menjadi penyebab tensi tinggi. Seiring bertambahan usia, risiko tekanan darah tinggi meningkat. Sampai sekitar usia 64, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih mungkin mengembangkan tekanan darah tinggi setelah usia 65 tahun.

Keturunan

Tekanan darah tinggi cenderung menurun dalam keluarga. Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi. Ini mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.

Kelebihan berat badan

Semakin besar berat badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan. Saat volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, begitu pula tekanan pada dinding arteri. Inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab tensi tinggi.

Tidak aktif secara fisik

Orang yang tidak aktif cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

Merokok

Merokok dapat menjadi penyebab tensi tinggi. Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Perokok pasif juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Alkohol

Seiring waktu, minuman keras dapat merusak jantung. Minum lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dari dua gelas sehari untuk pria dapat memengaruhi tekanan darah.

Terlalu banyak garam

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan. Kondisi ini bisa menjadi penyebab tensi darah. Garam, atau khususnya natrium dalam garam, adalah kontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Kekurangan kalium

Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel tubuh. Tubuh yang kekurangan asupan natrium bisa mengakumulasi terlalu banyak natrium dalam darah. Ini dapat menyebabkan hipertensi.

Konsumsi gula berlebih

Konsumsi makanan atau minuman manis sama berbahayanya dengan konsumsi garam pada penderita hipertensi. Orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan memiliki tekanan darah yang bisa naik secara signifikan. Hanya satu minuman ringan (24 ons) bisa menyebabkan kenaikan rata-rata 15 poin pada tekanan sistolik dan 9 pada diastolik.

Kafein

Kafein secara sementara dapat meningkatkan tekanan darah, penyebab tensi tinggi. Kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang singkat namun dramatis, bahkan jika tidak memiliki tekanan darah tinggi.

Daging merah

Daging merah dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Proses metabolisme daging merah dalam tubuh juga dapat melepaskan senyawa yang meningkatkan tekanan darah. Semakin merah warna daging, semakin besar kemungkinan untuk menjadi penyebab tensi tinggi.

Lemak jenuh

Makanan berlemak perlu dijauhi penderita tekanan darah tinggi. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain cokelat, daging olahan, gorengan, fast food, dan produk susu.

Makanan olahan

Makanan olahan dikenal akan kandungan natrium yang tinggi. Makanan yang dikemas dan disiapkan sebelumnya sering mengandung lemak trans dan lemak jenuh, di samping gula, natrium, dan karbohidrat rendah serat dalam jumlah tinggi.

Rasa nyeri

Rasa sakit yang tiba-tiba, atau akut, meningkatkan sistem saraf dan meningkatkan tekanan darah. Efek ini bisa terlihat ketika memasukkan satu tangan ke dalam air es, menekan pipi atau kuku, atau menyetrum jari.

Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Stres yang coba dihilangkan dengan makan berlebihan, merokok, dan minum alkohol juga bisa meningkatkan masalah terkait tekanan darah tinggi.

Emosi

Bicara penuh emosi juga bisa menjadi penyebab tensi tinggi. Ketika berbicara, tekanan darah akan naik, dan semakin tinggi nada pembicaraan, tekanan darah juga akan lebih tinggi. Efek ini bisa berlangsung selama beberapa menit. Subjek dan isi emosional bisa memengaruhi kenaikan tekanan darah.

Obat-obatan

Obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab tensi tinggi. Obat-obatan ini di antaranya seperti semua obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen. Dekongestan seperti pseudoefedrin dan fenilefrin pun dapat bereaksi pada tekanan darah. Antidepresan venlafaxine (Effexor), penghambat monoamine oksidase (MAOIs), antidepresan trisiklik, dan fluoxetine (Prozac, Sarafem) juga bisa memengaruhi tekanan darah.

Suplemen herbal

Suplemen herbal seperti ginkgo, ginseng, guarana, ephedra, jeruk pahit, dan semacamnya dapat meningkatkan tekanan darah. Mereka juga bisa mengubah cara kerja obat, termasuk obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi.

Kontrasepsi hormonal

Pil, suntikan, dan alat kontrasepsi lainnya menggunakan hormon yang mempersempit pembuluh darah, sehingga kemungkinan tekanan darah akan naik. Ini lebih mungkin menjadi masalah bagi wanita yang lebih tua dari 35, kelebihan berat badan, atau perokok.

Dehidrasi

Ketika sel-sel tubuh tidak memiliki cukup air, pembuluh darah menegang. Ini terjadi karena otak mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan zat kimia yang mengecilkannya. Dan ginjal membuat lebih sedikit buang air kecil, untuk mempertahankan cairan yang dimiliki. Ini juga memicu pembuluh darah kecil di jantung dan otak untuk bekerja lebih banyak. Semua ini menjadi penyebab tensi tinggi.

Gangguan tiroid

Ketika kelenjar tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid, detak jantung melambat, dan arteri menjadi kurang elastis. Kadar hormon yang rendah juga dapat meningkatkan kolesterol "jahat" LDL, hal lain yang dapat membuat arteri menjadi kaku. Ini semua bisa menjadi penyebab tensi tinggi.

Kehamilan

Tekanan darah tinggi juga bisa hadir selama kehamilan. Kindisi ini disebut dengan hipertensi gestasional. Wanita dengan hipertensi gestasional memiliki tekanan darah tinggi yang berkembang setelah 20 minggu kehamilan.

Sleep apnea

Orang dengan sleep apnea memiliki peluang lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya. Penyebab tensi tinggi ini terjadi ketika pernapasan berulang kali terganggu saat tidur. Akibatnya sistem saraf melepaskan bahan kimia yang meningkatkan tekanan darah. Plus, orang yang mengalami sleep apnea akan mendapatkan lebih sedikit oksigen, yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempersulit tubuh untuk mengatur tekanan darah.

Menahan kencing

Tekanan sistolik naik rata-rata sekitar 4 poin, dan diastolik, 3 poin, dalam sebuah penelitian terhadap wanita paruh baya yang tidak pergi ke kamar mandi setidaknya selama 3 jam. Pria dan wanita dari usia yang berbeda melihat efek yang sama. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]