Berjemur pada Masa Pandemi COVID-19, Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Aman


Kamis,02 September 2021 - 09:40:59 WIB
Berjemur pada Masa Pandemi COVID-19, Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Aman sumber foto merdeka.com

Salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang pada masa pandemi COVID-19 sekarang adalah berjemur. Hal ini dipercaya bisa sangat membantu dalam meningkatkan daya tahan tubuh serta memenuhi kebutuhan vitamin D seseorang.

Dilansir dari laman merdekat.com, berjemur bagus untuk kesehatan tulang, tetapi punya efek buruk bagi kulit bila tak memperhatikan durasi dan waktu berjemur yang tepat. Salah satu dampak buruk ini adalah sunburn atau kulit terbakar sinar matahari.

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV mengatakan sunburn yang kasusnya lebih banyak di masa pandemi COVID-19 saat ini terjadi akibat berjemur yang berlebihan.

"Banyak pasien merasa butuh vitamin D dosis tinggi berpikir semakin lama berjemur akan semakin baik. Iya, tetapi selama tidak terjadi sunburn, yang ditandai kulit mejadi merah, nyeri, terasa panas dan gatal bila disentuh, serta pada beberapa pasien muncul secara cepat dalam hitungan jam, kulit kering," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Bila sudah terlanjur muncul masalah ini, mengoleskan pelembap bisa menjadi pertolongan pertama Anda. Menurut Susie, Anda sebaiknya tak mengaplikasikanya terlalu tipis demi mengurangi gatal dan kering. Tetapi, apabila pertolongan ini tak juga membantu, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Dampak Berjemur Berlebihan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Pada beberapa kasus, berjemur yang berlebihan juga bisa menimbulkan lenting-lenting air di kulit dan ini membutuhkan penanganan lebih lanjut. Di sisi lain, untuk sebagian orang, berjemur juga dapat memunculkan kelainan kulit akibat pajanan sinar matahari antara lain ruam khususnya pada mereka yang kulitnya sensitif.

Ruam ini biasanya muncul dalam bentuk titik-titik kemerahan, terasa gatal dan lebih sering berada pada area tidak tertutup pakaian seperti lengan atau daerah leher. Jadi, harus bagaimana agar berjemur tak justru berdampak buruk bagi kulit?

Susie menyarankan Anda mengatur waktu dan lama jemur. Anda bisa mempertimbangkan UV indeks yang salah satunya bisa ditemukan di ponsel pintar Anda untuk mengetahui waktu berjemur yang aman.

"Saya biasanya di antara 5 dan 6, itu UV indeks relatif aman, 15-30 menit. Harus setiap hari? tidak, kadang-kadang 3 kali seminggu cukup," kata Susie.

Sesuaikan juga waktu berjemur dengan durasinya. Apabila Anda bisa berjemur pada waktu pagi misalnya pukul 08.00 atau 09.00, maka lama berjemur bisa 15 menit-30 menit. Tetapi bila baru bisa melakukannya pukul 11.00 atau 12.00, maka 5 menit berjemur sudah cukup.

Mengenai bagian yang sebaiknya terekspos sinar matahari, menurut Susie cukup area tangan, lengan dan tungkai saja. Ini artinya, Anda tak mesti mengekspos seluruh area tubuh seperti halnya bayi saat berjemur.

"Enggak perlu satu badan. Area lain yang tidak mau terkena efek buruk seperti muka, bisa pakai tabir surya. Boleh area mana saja tetapi kalau perempuan biasanya memilih punggung ketimbang bagian depan," kata dia.

Usai berjemur, sebaiknya jangan langsung mandi terutama jika merasa tubuh kepanasan. Jika ada keringat yang muncul dan tubuh terasa panas, tunggu beberapa saat sebelum mandi dengan air bersuhu normal. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]