Ekspor Indonesia ke AS Capai US$1,48 Miliar Berkat GSP

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebut ekspor barang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mencapai US$1,48 miliar pada periode Januari-Mei 2021. Realisasi ini berkat kebijakan Generalized System of Preference (GSP) dari AS. "Sementara di periode Januari hingga ke Mei, ekspor dengan menggunakan fasilitas GSP tercatat sebesar US$1,48 miliar," kata Hariyadi dalam The 9th US-Indonesia Investment Summit, Selasa (14/12).

Dilansir dari laman cnnindonesia.com. Ia mengungkapkan produk yang diekspor ke Negeri Paman Sam itu di antaranya perhiasan, barang elektronik, dan mesin. GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara berkembang. Pemerintah AS meluncurkan program ini secara perdana pada 1974. Indonesia sendiri baru mendapat fasilitas pembebasan bea masuk ini pada 1980.

Hariyadi mengapresiasi langkah strategis pemerintah AS dalam memulihkan kondisi ekonomi global dengan memberikan sejumlah fasilitas bagi pelaku usaha. "Mewakili sektor bisnis Indonesia kami sangat mengapresiasi perpanjangan program ini dalam memfasilitasi pemulihan ekonomi antar kedua negara pasca pandemi," ujar Hariyadi.

Ke depan, ia berharap antara Indonesia dan AS dapat mengeluarkan kebijakan dan fasilitas tertentu dalam sektor bisnis dan perdagangan. Ia mendukung apabila kedua negara akan membentuk preferensi perdagangan baru. Sebagai informasi, Indonesia sempat dicoret dari daftar negara yang menerima fasilitas ini pada awal 2020. Pasalnya, saat itu AS menilai Indonesia sudah dianggap sebagai negara maju, sehingga tidak berhak menerima fasilitas tersebut. (RF)