Ini Perkembangan Pembuatan Vaksin Covid-19 Indonesia


Senin,27 Desember 2021 - 14:57:46 WIB
Ini Perkembangan Pembuatan Vaksin Covid-19 Indonesia sumber foto merdeka.com

Pemerintah melaporkan perkembangan terbaru pembuatan Vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN. Pertama, vaksin kerja sama UNAIR - PT Biotis masih menunggu persetujuan Uji Klinis fase I dari BPOM (Desember 2021). Lalu Uji Klinis fase 2 dan 3 pada Januari - Juni 2022, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan pada Q3-2022.

Dilansir dari laman merdeka.com. Kedua, vaksin kerja sama Eijkman - Bio Farma masih dalam tahap Uji Pra-Klinis dan menunggu fasilitas CPOB industri, EUA dan Fatwa MUI diperkirakan pada Q4-2022.

Ketiga, vaksin kerja sama Bio Farma - Baylor College of Medicine (Vaksin BUMN) telah mencapai Uji Klinis 1 yang sudah mulai 13 Desember. EUA dan Fatwa MUI diperkirakan selesai di Juli 2022 dan sudah terdaftar di WHO Emergency Use of Listing pada 8 Juni 2021. Adapun kapasitas produksinya mencapai 75 – 150 Juta Dosis pada Juni – Desember 2022.

Kemudian, perkembangan Vaksin BUMN dan kerja sama produksi dalam negeri antara lain, GX-19 (Kalbe Farma & Genexine) sedang dalam tahap Uji Klinis fase 3 dan melaporkan Uji Klinis untuk mendapatkan EUA, EUA & Fatwa MUI diperkirakan akan pada awal 2022. Kapasitas produksi 50 Juta Dosis (Juni – Desember 2022).

Lalu vaksin Zifivax (JBio & Anhui Zhifei) sudah selesai Uji Klinis fase 3. Saat ini sedang mempersiapkan fasilitas produksi bersama Biotis di Serang, Banten. EUA untuk usia 18-59 tahun sudah ada sejak 7 Oktober 2021, dan Fatwa halal dari MUI No. 35/2021, kapasitas produksi 150 Juta Dosis pada 2022.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menambahkan, telah menyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun sebanyak 2,32 juta dosis. Dalam 4 hari terakhir, setidaknya ada 300 ribu dosis yang disuntikkan kepada anak-anak.

"Total sebanyak 2.324.644 dosis telah disuntikan untuk anak usia 6-11 tahun," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (27/12).

Vaksinasi kepada anak menambah laju rata-rata penyuntikan vaksin dalam sepekan terakhir. Dalam sehari rata-rata pemerintah telah mampu memvaksin sebanyak 1.219.453 dosis per hari. "Sejak Vaksinasi Anak rata-rata realisasi vaksinasi sebanyak 1.219.453 dosis per hari," kata dia.

Laju vaksinasi di wilayah Luar Jawa Bali meningkat dan menyumbang 55,6 persen dari laju rata-rata harian nasional. Sementara sisanya didukung pelaksanaan vaksinasi di luar Jawa-Bali.

Pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis Lanjutan (Booster Program)menyasar para tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di Fasyankes, Lansia, dan Masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI). Vaksin Booster ini akan didistribusikan oleh Biofarma, dan dapat dilakukan secara homolog atau heterolog.

Sementara itu, Program Vaksinasi Booster Mandiri menargetkan kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran Program Vaksinasi Dosis Lanjutan. Distribusi Vaksin Booster Mandiri ini dijalankan Biofarma dan/atau Perusahaan Farmasi yang memenuhi standar dalam pengiriman vaksin/ logistik dan pelaksanaan vaksinasi, serta dapat dilakukan secara homolog maupun heterolog.

"Program Vaksin Dosis Lanjutan (Booster Program), juga masih menunggu Laporan dan Rekomendasi ITAGI pada 10 Januari 2022," ujar Menko Airlangga.

Pemerintah juga tetap melakukan evaluasi untuk semua kebijakan pengendalian virus corona selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Sampai 26 Desember 2021 tercatat ada penambahan kasus baru sebanyak 92 kasus. Sehingga total kasus aktif sampai hari minggu sebanyak 4.655 kasus aktif Covid-19.

"Kasus Konfirmasi Harian per 26 Desember tercatat cukup rendah di bawah 100 kasus, yaitu sebanyak 92 kasus," kata Menko Airlangga. Dia menuturkan penambahan kasus harian tersebut sudah turun -99,84 persen dari puncaknya di 15 Juli 2021. Sedangkan rata-rata 7 harian (7 DMA) sebanyak 200 kasus, dengan tren yang terus konsisten menurun.

Jumlah Kasus Aktif per 26 Desember 2021 adalah 4.655 kasus atau 0,11 persen dari total kasus. Angka ini di bawah rata-rata Global yang sebesar 8,60 persen.

Bila dibandingkan dengan kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun -99,19 persen. Sementara itu, berdasarkan proporsi pulau, kasus aktif di Jawa-Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan kasus di luar Jawa-Bali. "Proporsi Kasus Aktif di Jawa-Bali sebesar 52,3 persen, sedangkan Luar Jawa Bali adalah 47,6 persen," kata dia mengakhiri. (RF)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]