Minyak Goreng Curah Mulai Banjiri Pasar, Tapi Harganya Bisa Rp21 Ribu


Senin,25 April 2022 - 16:28:01 WIB
Minyak Goreng Curah Mulai Banjiri Pasar, Tapi Harganya Bisa Rp21 Ribu sumber foto cnnindonesia.com

Pasokan minyak goreng curah mulai membanjiri sejumlah pasar di Jakarta. Namun, harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan panataun CNNIndonesia.com pada Senin (25/4) pagi, harga minyak curah di Pasar Inpres Radio Dalam, Jakarta Selatan, dibanderol Rp19 ribu per kilogram (kg). Harganya di atas HET, yakni Rp15.500 per kg atau setara Rp14 ribu per liter.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com. Sugeng (40), penjual minyak di pasar tersebut, mengatakan pasokan minyak curah mulai mengalir ke pasar. Sebab, harga minyak kemasan mahal. "Sekarang sudah mulai ada (pasokan minyak curah) dibandingkan beberapa waktu lalu yang langka," ujarnya.

Namun, ia beralasan belum bisa menjual minyak goreng curah sesuai HET karena harga agen saja i kisaran Rp17 ribu per kg. Adapun, harga minyak goreng kemasan yang ia jual masih di harga Rp25 ribu per liter. Meski harganya mahal, Sugeng mengaku penjualan masih normal alias tidak berkurang. Menurut dia, pembeli memang keberatan, namun mau tidak mau tetap membayar karena minyak merupakan kebutuhan pokok.

Senada, Maman (51), penjual minyak goreng di pasar yang sama menyebut pasokan minyak curah dari agen mulai lancar. "Minyak curah saya jual Rp21 ribu per kg, pasokan sekarang lancar, cuma ya harganya masih tinggi," terang dia. Sementara itu, untuk minyak goreng kemasan ia menjual dengan harga Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per liter, tergantung merek.

Hal serupa juga terjadi di Pasar Cipete, Jakarta Selatan. Pasokan minyak goreng curah mulai membasahi pasar walaupun jumlahnya belum banyak. "Pasokan ada tapi belum banyak, saya dapat tiga jeriken isi 16 kg untuk satu minggu. Pasokan masih terbatas," kata Tanti (48) penjual minyak goreng di Pasar Cipete.

Saat ini, ia menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20 ribu per kg. Ia mengaku belum bisa menjual komoditas tersebut sesuai HET karena modalnya pun Rp19 ribu per kg. "Tipis saya dapat keuntungannya, belum lagi modal buat plastik," imbuh Tanti. Tak kalah,minyak goreng kemasan stoknya juga banyak. Ia menjual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per liter.

Tanti mengeluh penjualan yang turun karena harga minyak yang mahal. Terlebih, pasar juga makin sepi karena pembeli banyak yang sudah pulang kampung. "Dari pagi jam 08.00 saja belum ada orang yang belanja. Penjualan turun 50 persen," sambung Tanti. Permasalahan minyak goreng ini memang belum selesai. Pemerintah sebelumnya membuat beragam kebijakan untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng yang terjadi sejak akhir 2021.

Harga minyak goreng tembus lebih dari Rp20 ribu per liter sejak akhir tahun lalu sampai sekarang. Untuk merespons itu, pemerintah sempat menetapkan HET untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, kemasan premium Rp14 ribu per liter, dan curah Rp11.500 per liter. Setelah itu, stok minyak goreng malah langka di pasaran. Beberapa perusahaan terbukti enggan melepas ke pasaran karena HET yang ditentukan pemerintah jauh lebih rendah dari harga keekonomian.

Tidak lama kemudian, pemerintah menghapus kebijakan HET untuk minyak goreng kemasan sederhana dan premium. Dengan demikian, minyak goreng kemasan dijual dengan mekanisme pasar. Sebagai gantinya, pemerintah memberikan subsidi untuk penjualan minyak goreng curah. Namun, HET minyak goreng curah naik dari Rp11.500 menjadi Rp14 ribu per liter atau setara Rp15.500 per kg. (RF)
 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]