Produsen Mobil Ini PHK Ribuan Orang Gegara Kendaraan Listrik

Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS), Ford, dikabarkan akan memangkas ribuan pekerja. Ini dilakukan untuk mengurangi biaya dan mengintensifkan transisi ke kendaraan listrik atau electric vehicles (EV).

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. "Ford diperkirakan akan mengumumkan pemangkasan 4.000 pekerjaan dalam beberapa minggu mendatang," tulis Wall Street Journal, mengutip narasumber yang dekat dengan masalah tersebut, dikutip Kamis (21/7/2022), meski meyakini, pekerja pabrik diyakini tidak akan terpengaruh.

Hal sama juga dimuat Bloomberg. Bahkan angka karyawan yang terkena PHK lebih besar, 8.000 orang. Namun begitu, juru bicara Ford tidak mau mengomentari hal tersebut. Perusahaan hanya menjadwalkan konferensi pers untuk memberikan pembaruan rencananya untuk transformasi ke kendaraan listrik.

"Eksekutif kunci Ford akan memberikan perincian tentang bagaimana perusahaan membangun sistem industrinya untuk mencapai tingkat produksi global 600.000 EV. Tumbuh menjadi lebih dari 2 juta tingkat pengoperasian global tahunan pada tahun 2026," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, melansir AFP.

"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, untuk mewujudkan transformasi Ford+ kami dan memimpin era baru kendaraan listrik ... kami membentuk kembali pekerjaan kami dan memodernisasi organisasi kami di semua unit bisnis otomotif dan seluruh perusahaan," tambah juru bicara dalam pesan berbeda.

"Kami telah menetapkan target yang jelas untuk struktur biaya kami. Sehingga lebih ramping dan sepenuhnya kompetitif dengan yang terbaik di industri ini," ujarnya lagi. Tertantang Tesla dan sejumlah perusahaan rintisan lainnya, Ford telah mempercepat produksi model listrik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Pada Maret, Ford mengumumkan pembentukan entitas khusus baru: Ford Model e.

Pada saat itu, perusahaan menyebut ingin memproduksi 2 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2026, sepertiga dari produksi globalnya. Perusahaan juga menganggarkan US$ 50 miliar untuk itu dan memotong pengeluaran untuk kendaraan bensin menjadi US$3 miliar per tahun. (RF)