Dilansir dari laman cnbcindonesia.comAnalis dari OANDA Edward Moya menjelaskan penguatan emas pada pagi hari belum meyakinkan, dan ada risiko turun semakin dalam. Pergerakan emas akan sangat ditentukan oleh hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada malam nanti atau Kamis dini hari waktu Indonesia."Kenaikan sebesar 100 bps akan semakin membuat emas jatuh. Namun, jika The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps sesuai ekspektasi pasar maka kemungkinan akan ada short-covering di tengah kelegaan pasar. Ini akan membantu emas," tutur Moya, seperti dikutip dari Reuters.
Selain The Fed, sejumlah bank sentral akan menggelar rapat moneter pada pekan ini. Di antaranya adalah bank sentral Swiss, Jepang, Inggris, dan Swedia.Bank sentral Swedia Riksbank menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 bps menjadi 1,75% kemarin. Kenaikan agresif juga dikhawatirkan akan dilakukan The Fed."Emas tidak mampu menepis kekhawatiran pasar terkait kebijakan The Fed yang ketat. Buktinya, yield terus meroket dan ini tentu saja membuat emas terus melemah," imbuh Moya. (iv)