Pelan Tapi Pasti, 'Harga Diri' Emas Mulai Kembali


Kamis,27 Oktober 2022 - 09:06:37 WIB
Pelan Tapi Pasti, 'Harga Diri' Emas Mulai Kembali sumber foto cnbcindonesia.com

Ekspektasi pasar mengenai pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) makin kencang. Harga emas pun terimbas dari meningkatnya ekspektasi tersebut. Pada perdagangan Kamis (27/10/2022) pukul 06: 23 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.665,03 per troy ons. Harga emas menguat 0,03%. Penguatan ini semakin membuat sinar emas semakin terang. Dalam tiga hari terakhir, emas selalu menguat termasuk pada perdagangan kemarin.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Pada perdagangan Rabu (26/10/2022), emas menguat 0,72% ke posisi US$ 1.664,49 per troy ons. Sejak menguat pada Selasa, harga emas sudah menanjak 1%. Dalam sepekan, harga emas sudah melonjak 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga menanjak 2,2% sementara dalam setahun anjlok 7,4%. "Emas mencoba memanfaatkan dari melemahnya dolar AS. Pelaku pasar terus berekspektasi jika The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya dan kondisi ini membuat dolar AS melemah," tutur analis dari Exinity, Han Tan, seperti dikutip dari Reuters.

Ekspektasi pelonggaran semakin kencang setelah Wall Street Journal melaporkan jika The Fed kini terpecah. Seluruh pejabat The Fed dilaporkan sepakat untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada November mendatang. Perbedaan pendapat terjadi mengenai kebijakan moneter setelah November. Sebagian menginginkan pelonggaran untuk menghindari melambatnya ekonomi AS. Namun, sebagian ingin melanjutkan kebijakan hawkishnya. Makin kencangnya harapan pelonggaran membuat dolar AS terpuruk. Indeks dolar kemarin ditutup pada posisi 109,7 atau posisi terendahnya sejak 19 September lalu.

Ekspektasi pasar juga terus meningkat karena data-data ekonomi AS sebagian mendukung pelonggaran kebijakan moneter. Survei menunjukkan jika aktivitas bisnis di AS sudah terkontraksi selama empat bulan. Harga rumah juga turun tajam pada Agustus sementara tingkat konsumen Oktober jatuh ke 102,5 atau level terendahnya sejak Juli. "Kita mungkin melihat perlambatan ekonomi tetapi inflasi masih tinggi. Namun, data-data ekonomi saat ini mungkin membuat The Fed enggan untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi. Ini tentu saja bagus buat emas," tutur analis High Ridge Futures David Meger, kepada Reuters. Seperti diketahui, harga emas sepanjang tahun ini sangat sensitif terhadap kebijakan The Fed. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan melambungkan dolar AS sehingga emas menjadi kurang menarik karena mahal.(iv)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]