Harga Minyak Turun Tipis Usai OPEC+ Disinyalir Bakal Kerek Produksi

Harga minyak dunia turun tipis pada penutupan Senin (21/11) atau Selasa (22/11) pagi WIB. Penurunan harga minyak dipicu rencana OPEC+ yang akan meningkatkan produksi 500 ribu barel per hari dalam pertemuan pada 4 Desember mendatang. Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 17 sen menjadi US$87,45 per barel. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) juga turun 35 sen menjadi US$79,73 per barel. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak 10 bulan terakhir. Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger mengatakan penambahan pasokan di tengah melemahnya permintaan dari China dan penguatan dolar AS akan semakin menekan pasar.

Dilansir dari laman .cnnindonesia.com.  Harga minyak bisa jatuh lebih rendah lagi. "Itu seperti bermain api," kata dia. Sementar itu, analis CMC Markets Tina Teng mengatakan terlepas dari prospek permintaan yang melemah karena pembatasan covid-19 di China, rebound dolar AS juga merupakan faktor bearish untuk harga minyak."Sentimen risiko menjadi rapuh karena data ekonomi semua negara besar baru-baru ini mengarah ke skenario resesi, terutama di Inggris dan zona euro," katanya. Sebagai catatan, jumlah kasus covid-19 di China masih tinggi. Karena hal tersebut, pemerintah menerapkan kebijakan nol covid, di mana pergerakan masyarakat dibatasi. Karena hal tersebut, kebutuhan akan bensin pun menurun. Tak heran, Negeri Tirai Bambu mengurangi impor minyak.

(IV)