Pasokan Minyak Dunia Diprediksi Naik Hingga 2 Tahun ke Depan


Rabu,11 Januari 2023 - 10:55:03 WIB
Pasokan Minyak Dunia Diprediksi Naik Hingga 2 Tahun ke Depan sumber foto merdeka.com

Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memperkirakan persediaan minyak dunia akan meningkat selama dua tahun ke depan, dengan lebih banyak produksi minyak global daripada konsumsi. Sebagian akibatnya, harga minyak mentah akan terus turun dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek (STEO) Januari.Laporan tersebut memperkirakan bahwa produksi global bahan bakar cair akan mencapai rata-rata 102,8 juta barel per hari pada 2024, naik dari 100 juta barel per hari pada 2022, didorong oleh pertumbuhan besar dalam produksi non-OPEC.

Dilansir dari laman merdeka.com. Namun, ketidakpastian pasokan minyak Rusia akan tetap ada, terutama pada awal 2023, menurut laporan tersebut, memperkirakan konsumsi global bahan bakar cair akan meningkat dari rata-rata 99,4 juta barel per hari pada 2022 menjadi 102,2 juta barel per hari pada 2024.EIA mengatakan bahwa kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kondisi ekonomi global serta pelonggaran pembatasan COVID-19 di China meningkatkan ketidakpastian dari hasil perkiraan permintaannya.

Adapun harga minyak mentah, harga minyak mentah Brent diperkirakan rata-rata USD83 per barel pada 2023, turun 18 persen dari 2022, dan terus turun menjadi USD78 per barel pada 2024 karena persediaan minyak global bertambah, menekan turun harga minyak mentah.Harga bensin juga akan turun karena margin penyulingan grosir dan harga minyak mentah turun, kata laporan itu, memperkirakan margin penyulingan bensin AS turun 29 persen pada 2023 dan 14 persen pada 2024, menyebabkan harga bensin eceran rata-rata sekitar USD3,30 per galon pada 2023 dan USD3,10 per galon pada 2024.

Margin penyulingan AS untuk solar diperkirakan turun sebesar 20 persen pada 2023 dan sebesar 38 persen pada 2024. EIA memperkirakan harga solar eceran rata-rata sekitar USD4,20 per galon pada 2023, turun 16 persen dari 2022, dan terus turun pada 2024, rata-rata mendekati USD3,70 per galon. Dalam perkiraan EIA, rata-rata harga spot gas alam Henry Hub sedikit kurang dari 5 dolar AS per juta unit termal Inggris (MMBtu) pada 2023, merosot hampir 25 persen dari tahun lalu, karena konsumsi domestik menurun dan ekspor gas alam cair (LNG) tetap relatif datar.

Pada 2024, harga gas alam akan kembali rata-rata sedikit di bawah USD5 per MMBtu, karena produksi gas alam kering melebihi peningkatan ekspor LNG yang dihasilkan dari peningkatan kapasitas ekspor LNG. Laporan tersebut memperkirakan produksi gas alam AS di wilayah Permian dan Haynesville akan meningkat dengan selesainya perluasan infrastruktur pipa pada 2023 dan 2024.EIA juga memperkirakan bahwa pangsa pembangkit listrik AS dari batu bara akan turun dari 20 persen pada 2022 menjadi 18 persen pada 2023 dan 17 persen pada 2024. Sebagai kompensasi, pangsa pembangkit listrik tenaga surya dan angin skala utilitas gabungan akan melonjak dari 16 persen pada 2023 menjadi 18 persen pada 2024

(iv)


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]