Masih Loyo, Harga Emas Jatuh ke Level Terendah 2 Bulan


Senin,27 Februari 2023 - 10:53:44 WIB
Masih Loyo, Harga Emas Jatuh ke Level Terendah 2 Bulan sumber foto cnbcindonesia.com

Harga emas sudah ambruk empat pekan beruntun. Harga sang logam mulia diproyeksi masih lesu pekan ini karena makin kencangnya kekhawatiran investor terhadap kelanjutan kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (24/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.810,81 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,64%.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Secara keseluruhan, emas ambruk 1,7% pada pekan lalu. Pelemahan tersebut memperpanjang derita sang logam mulia yang juga sudah melandai dalam tiga pekan sebelumnya. Pelemahan pada Jumat kemarin membawa harga emas jatuh ke level terendahnya sejak 28 Desember 2022 atau dua bulan terakhir.

Pada perdagangan hari ini, Senin (27/2/2023) pukul 06: 01 WIB, harga emas memang sedikit menguat di posisi US$ 1.810,93 per troy ons. Harganya menguat sangat tipis 0,007%. Namun, sebagian besar analis melihat emas tidak memiliki faktor penopang kuat yang bisa mengangkat harganya. Titik support sang logam mulia bahkan bisa terus turun ke kisaran US$ 1.790 per troy ons.

"Harga emas sepertinya akan melemah menyusul pernyataan hawkish The Fed. Kemungkinan bangkit tetap ada tetapi dalam waktu dekat sepertinya itu sulit terjadi," tutur analis Sugandha Sachdeva, dikutip dari Mint. Harga emas sempat melambung 5% lebih pada Januari tetapi ambruk pada Februari, terutama setelah inflasi AS masih kencang pada Januari yakni 6,4% (year on year/yoy). Risalah (FOMC) pada pekan lalu juga mendukung keyakinan jika The Fed akan tetap bertahan dengan kebijakan hawkishnya lebih lama sampai inflasi turun.

"Kita bisa pastikan jika kondisi saat ini jelas sangat keras bagi emas. Emas sulit menguat dalam waktu dekat," tutur Neils Christensen, dikutip dari Kitco News. Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Kondisi ini tentu bukan yang hal yang bagus bagi pergerakan emas. Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan surat utang pemerintah AS. Pada penutupan perdagangan pekan lalu kemarin, indeks dolar ditutup di posisi US$ 105,21. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak awal Desember 2022. Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun terbang ke 3,95. Level tersebut atau yang tertinggi sejak 9 November 2022 atau tiga bulan lebih.

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]