Harga Beras di Petani Lebih Rendah dari HPP


Selasa,30 Agustus 2016 - 11:46:46 WIB
Harga Beras di Petani Lebih Rendah dari HPP (foto: int)

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, hari ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Menggunakan mobil dinasnya, Toyota Crown berpelat RI 38, Amran sampai di pusat kulakan beras terbesar di Jakarta itu pukul 08.30 WIB.

Usai menyambangi beberapa toko grosir beras dan sempat berbincang dengan sejumlah pedagang, Amran mengungkapkan temuan barunya di sidaknya hari ini, yakni harga beli di tingkat petani yang jauh lebih rendah ketimbang harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

"Enggak optimal ini penggunaan HPP, di sini harga beras Rp 7.000/kg, taruhlah hampir semua beras di dalam negeri ini IR 64 atau hampir 90% beras yang beredar itu IR 64, biaya produksinya sama," jelas Amran di sela-sela sidak, Selasa (30/8/2016).

"Artinya apa? Kalau harga di sini (pasar induk) Rp 7.000/kg, harga petani mungkin sekitar Rp 6.000/kg, padahal harga (HPP) beras yang ditetapkan pemerintah Rp 7.300/kg. Itu petani beras harganya murah, fakta ini menunjukan serapan kita sangat lemah," imbuhnya dilansir detik.com.

Menurutnya, saat kementeriannya bisa mengklaim produksi beras tengah surplus, tapi harga beras di tingkat malah di bawah HPP sehingga tak banyak untung yang diraup petani. "Ini beras, bukan pasir. Petani menderita harga segitu. Betapa ruginya ini petani," ucap menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini sambil memperlihatkan bulir beras di tangan kanannya.

Temuan harga beras yang jauh lebih rendah dari HPP pemerintah di tingkat petani, menurutnya, jadi indikasi kurang optimalnya penyerapan beras oleh Bulog di lapangan. Sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 201, Bulog sendiri membeli harga beras di petani paling rendah seharga Rp 7.300/kg. "Bukan salah pendahulu Bulog, memang dulu kondisinya yang baik seperti itu. Jangan salahkan siapa-siapa, yang penting kita harus lebih baik," ujar dia.

Amran kemudian menjelaskan, bahwa upayanya menambah luasan lahan tanam sampai pembagian alat dan mesin pertanian (alsintan) mendongkrak produksi gabah cukup signifikan. "Biasanya musim paceklik saat ini Desember, Januari, sampai Maret, kita tambah luas tanam. Di lahan yang kering saya kirim 40.000 pompa sekarang bisa panen. Ingat dulu saya di-bully katanya mau impor, sekarang tidak kan (impor beras)?" tandas Amran.

Dalam sidak ke PIBC tersebu, Amran ditemani Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma, dan sejumlah pejabat dari Bulog, PT Food Station Cipinang, Perum Bulog, dan Kementerian Pertanian.(*)

Parl-3180


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]