Indonesia Masuk Posisi Ke-7 Pertumbuhan Dagang Terbesar Dunia


Kamis,26 September 2019 - 08:52:49 WIB
Indonesia Masuk Posisi Ke-7 Pertumbuhan Dagang Terbesar Dunia kompas.com

Riset terbaru Standard Chartered menunjukkan Indonesia masuk posisi ketujuh dari 20 negara dengan potensi pertumbuhan dagang terbesar di dunia.

Riset yang dinamakan “Trade20” ini menelaah 66 perekonomian dunia. Adapun dari 20 negara tersebut, sebanyak 5 negara ASEAN berhasil masuk ke daftar negara yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dagang di masa depan.

Dilansir laman kompas.com, Riset ini meneliti potensi pertumbuhan dagang tiap negara dengan menganalisis perubahan-perubahan di sejumlah rentang variabel yang luas dan dikelompokkan ke dalam 3 pilar utama yang diukur dengan bobot setara, kedinamisan ekonomi, kesiapan dagang, dan keragaman ekspor.

Indonesia, Vietnam, dan Thailand menunjukkan performa yang sangat baik di pilar kesiapan dagang, yang mana pilar ini didefinisikan sebagai pondasi bagi pertumbuhan dagang masa depan.

Nilai tinggi kesiapan dagang Indonesia dan Vietnam didorong oleh perbaikan-perbaikan dalam bidang infrastruktur dan kemudahan usaha.

Khusus untuk pilar kesiapan dagang,  Indonesia berada di peringkat kelima setelah China, India, Kenya dan Pantai Gading. Hal ini berkat kontribusi kenaikan signifikan dari ketersediaan peladen (server) internet yang aman.

“Laporan ini semakin membuktikan potensi kuat Indonesia untuk menjadi salah satu negara pengekspor utama dunia. Pertumbuhan ekspor Indonesia memang terus menunjukan peningkatan pada beberapa tahun  belakangan ini," kata CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro dalam keterangan pers, Kamis (26/9/2019).

Dia menuturkan, pemerintah Indonesia pun sedang menggarap berbagai inisiatif seperti membuat perjanjian dagang, berekspansi ke pasar non-tradisional, dan berupaya menciptakan lingkungan dagang yang kondusif.

Hal itu kata Rino, terlihat saat pemerintah menjelaskan sejumlah strategi untuk mendorong ekspor, termasuk peningkatan pangsa pasar melalui kerja sama perdagangan bilateral, yang bisa memperluas negara tujuan ekspor dalam pembahasan RUU APBN Tahun Anggaran 2020.

"Sejumlah kebijakan perdagangan juga akan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas di kawasan-kawasan khusus dan penurunan biaya produksi melalui perbaikan sistem logistik," jelas dia.

Selain itu dia bilang, insentif juga akan diberikan untuk fasilitasi perdagangan yang efektif dan terarah guna meningkatkan daya saing produk manufaktur dalam negeri di pasar global.

"Memang, pemerintah Indonesia saat ini juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Kementerian Perdagangan optimis perjanjian ini akan membawa berbagai manfaat," jelasnya.

Adapun manfaat yang dimaksud antara lain, peningkatan akses pasar, investasi, dan  kesempatan untuk berpartisipasi dalam rantai pasok kawasan yang berujung pada peningkatan ekspor yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Sementara di Thailand, pertumbuhan drastis dalam bidang e-commerce berkontribusi menaikkan peringkat negara tersebut.

Untuk Filipina, negara itu dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, berkat pertumbuhan ekspor dan produk domestik bruto-nya (PDB).

Sama dengan Filipina, Singapura juga dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, mengingat berbagai upaya negara ini untuk terus meningkatkan potensi pertumbuhan dagang serta investasi langsung/foreign direct investment (FDI). Kelima negara tersebut,  dijuluki sebagai “Akselerator ASEAN”.

Adapun 20 negara yang masuk dalam Trade20 antara lain:

1. Pantai Gading

2. India

3. Kenya

4. China

5. Irlandia

6. Vietnam

7. Indonesia

8. Thailand

9. Oman

10. Uni Emirat Arab

11. Hongkong

12. Rusia

13. Ghana

14. Srilanka

15. Bahrain

16. Singapura

17. Swiss

18. Chili

19. Turki

20. Filipina.

(GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]