Dikaitkan dengan Posisi Duduk Jokowi yang Viral, Apa Itu Hyperlaxity?


Kamis,24 Oktober 2019 - 13:41:36 WIB
Dikaitkan dengan Posisi Duduk Jokowi yang Viral, Apa Itu Hyperlaxity? sumber foto detik.com

Posisi duduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pelantikan Kabinet Indonesia Maju jadi perbincangan. Ada yang menyebutnya efek kamera, ada juga yang mengaitkannya dengan kondisi hyperlaxity.

Dilansir berita laman detik.com, dalam video yang beredar, Jokowi tampak duduk lesehan dengan kaki menyilang di tangga istana negara. Menariknya, posisi telapak kakinya menekuk sedemikian rupa dengan sudut yang sangat tidak lazim. Praktisi kesehatan olahraga dr Michael Triangto, SpKO mengaitkannya dengan kondisi persendian.

"Dalam olahraga memang ada istilah flexibility. Tapi saya menduga ini hyperlaxity jadi kondisi yang sangat fleksibel dan lentur," kata dr Michael pada detikcom, baru-baru ini.

Dikutip dari Healthline, hyperlaxity merupakan istilah lain untuk hypermobility atau hipermobilitas sendi. Umumnya ditemukan pada anak-anak, karena pada usia tersebut jaringan ikat di persendian belum berkembang sempurna.

Seseorang dengan hypermobility atau hyperlaxity mampu menggerakkan persendian tanpa kesakitan hingga melebihi 'range of motion' atau rentang gerak normalnya. Penyebabnya macam-macam, bisa jadi karena jaringan ikatnya sangat lemah, atau otot di sekitarnya yang kurang kuat.

Beberapa titik persendian yang umum mengalami hypermobility adalah:
- Lutut
- Bahu
- Siku
- Pergelangan tangan
- Jari tangan

Hyperlaxity atau hypermobility umumnya tidak berhubungan dengan kondisi lain yang membahayakan. Beberapa kemungkinan yang bisa mempengaruhinya adalah:
- Bentuk tulang dan kedalaman dudukan sendi
- Tonasi dan kekuatan otot di sekitarnya
- Rendahnya proprioception, yakni kemampuan merasakan seberapa jauh meregangkan   persendian
- Riwayat keluarga dengan hypermobility

Pada beberapa kondisi, hypermobility juga diikuti kekakuan atau nyeri pada sendi. Beberapa kondisi langka juga dikaitkan dengan hypermobility, di antaranya:

Down syndrome, salah satu gangguan tumbuh kembang
- Cleidocranial dysostosis, sebuah gangguan pada pertumbuhan tulang
- Ehlers-Danlos syndrome, kelainan bawaan pada jaringan ikat yang berpengaruh pada kelenturan
- Marfan syndrome, juga menyerang jaringan ikat
- Morquio syndrome, gangguan metabolisme.

Disarankan untuk menghubungi dokter bila kelenturan sendi tersebut menyebabkan rasa nyeri saat atau setelah digerakkan. Demikian pula jika ada perubahan pada sendi, baik bentuk maupun fungsionalitasnya. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]