Traveler baru kembali usai melakukan perjalanan liburan akhir tahun? Deg-degan tapi fun ya? Tetap harus waspada dengan penularan virus Corona. Ada baiknya, traveler melakukan pengetesan mandiri dan mewaspadai sejumlah gejala COVID-19 terbaru.
Dilansir dari laman travel.detik.com, tak sedikit orang yang ketularan virus Corona padahal mereka mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ada beberapa gejala baru virus Corona yang harus diwaspadai usai traveler berlibur di masa pandemi ini. Berikut seperti dikutip dari detikHealth:
Delirium merupakan gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan berat dengan kesadaran yang berkurang akibat terganggunya sistem saraf pusat. Gejala COVID-19 ini umumnya muncul pada kelompok lanjut usia (lansia). Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi.
Berdasarkan studi yang telah diterbitkan di JAMA (Journal of the American Medical Association), kelelahan merupakan salah satu gejala COVID-19 yang dapat bertahan lama setelah seseorang terinfeksi virus Corona. Studi ini menemukan, sebanyak 53 persen pasien Corona mengalami kelelahan selama sekitar 60 hari setelah pertama kali mengalami gejala COVID-19.
Menurut studi, masalah pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi virus Corona bisa berupa diare dan muntah-muntah. Umumnya, pasien Corona yang mengalami masalah pencernaan juga disertai dengan gejala COVID-19 lainnya. Diketahui, hanya 4 persen orang yang didiagnosis positif COVID-19 karena muntah dan diare sebagai gejala tunggal tanpa gejala penyerta.
Dokter kulit dari DNI Skin Centre, Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV, mengatakan bahwa infeksi virus Corona bisa menyebabkan ruam kulit. Namun, ruam kulitnya cenderung bersifat ringan dan tidak berisiko fatal. "Kemungkinan muncul ruam pada pasien COVID itu bervariasi risikonya sekitar 0,2-20 persen," ujar dr Darma.