Vaksin Sebagai Pelindung Diri dari Mutasi Virus Covid-19


Kamis,17 Juni 2021 - 11:44:10 WIB
Vaksin Sebagai Pelindung Diri dari Mutasi Virus Covid-19 sumber foto cnnindonesia.com

Pemberian vaksinasi dinilai sebagai solusi tepat untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang masih berjalan hingga hari ini. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kasus mutasi.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental Herawati Sudoyo mengatakan, sebagian besar produsen vaksin Covid-19 berupaya mencapai tingkat efikasi hingga 70 persen. Sampai saat ini, penelitian menunjukkan bahwa tak ada satupun vaksin yang tak efektif menangkal mutasi virus Covid-19.

"Kendati begitu, memang ada penurunan efikasi saat vaksin Covid-19 melawan mutasi virus Covid-19 ini. Namun hal itu tidak mengurangi makna perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19 itu sendiri," kata Herawati.

Pada saat bersamaan, dia mendorong para ilmuwan untuk terlibat meluruskan informasi yang simpang siur terkait vaksinasi Covid-19 dengan menegakkan bukti dan data ilmiah.

"Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akibat vaksinasi Covid-19, misalnya. Hanya terjadi di berapa persen dari sekian juta orang yang sudah divaksinasi, akan tetapi hal-hal kecil ini lah yang masuk pemberitaan dan menjadi besar. Saya pikir di sinilah porsi ilmuwan berbicara dengan data-data," ungkap Herawati.

Dari sisi lain, Communication Specialist UNICEF Rizky Ika Safitri menyarankan penggunaan komunikasi sederhana agar masyarakat mudah paham. Lebih lanjut Herawati berkata, semua masalah terkait vaksinasi akan dapat diatasi melalui kerja sama yang baik.

"Kalau seandainya semua sudah divaksinasi, sekali lagi kita harus mengingatkan, vaksin bukan satu-satunya cara untuk mengalahkan virus ini. Jadi yang sudah mulai longgar protokol kesehatannya karena adanya program vaksinasi, harus kita perketat protokol kesehatan kita lagi karena adanya mutasi virus baru yang sudah bertransmisi lokal," kata Herawati.

Sementara Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan, Sinovac selaku produsen akan mengirimkan 260 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk hingga akhir 2021 mendatang. Selain itu, juga didatangkan vaksin dari jalur kerja sama multilateral atau fasilitas Covax.

"Kemudian kita juga punya sumber lain dari perjanjian bilateral dengan AstraZeneca dengan komitmen sebesar 50 juta, Novavac 50 juta, dan apabila dari Covax kita bisa mendapatkan komitmen hingga 20 persen dari jumlah penduduk, kita bisa mencukupi kebutuhan dosis vaksin untuk herd immunity," ujar Bambang. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]