Lion Air Tanggapi Kabar Perusahaan Punya Utang Rp 72 Triliun ke Lessor


Senin,05 Juli 2021 - 09:47:32 WIB
Lion Air Tanggapi Kabar Perusahaan Punya Utang Rp 72 Triliun ke Lessor sumber foto riaubisnis.id

Corporate Communications Strategic PT. Lion Mentari Airlines atau Lion Air Danang Mandala Prihantoro menanggapi ramai pemberitaan soal utang perusahaan kepada sejumlah lessor pesawat. Total utang maskapai ini disebut-sebut mencapai US$ 500 juta atau Rp 72 triliun.

Dilansir dari laman bisnis.tempo.co, Danang menjelaskan, kini Lion Air masih terus melakukan pembicaraan dengan seluruh mitra, termasuk lessor. Hal ini dilakukan  untuk mencari jalan keluar terkait dengan pembayaran utang maskapai tersebut.

Lebih jauh Danang menyebutkan, menumpuknya nilai utang tersebut karena pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu. Kondisi ini pun dihadapi oleh hampir seluruh perusahaan penerbangan.

“Hasilnya (diskusi dengan lessor) cukup positif untuk kedua belah pihak dan kesepakatan itu tentunya akan dilaksanakan,” kata Danang ketika dihubungi, Jumat malam, 2 Juli 2021.

Lion Air sebelumnya juga tengah mempertimbangkan untuk mengembalikan enam pesawat jet penumpang Boeing Co. 737-900ER kepada lessor pada bulan Juli. Selain itu, beberapa jet 737-900ER lain yang dimiliki maskapai kemungkinan bakal ditawarkan sebagai pengganti pembayaran tunggakan.

Sejumlah langkah untuk melepaskan beberapa pesawatnya itu diharapkan bisa membantu meringankan beban keuangan Lion Air. Perusahaan swasta ini memiliki beberapa operator dalam struktur grupnya yang secara total mengoperasikan armada lebih dari 250 jet.

Lion Grup tercatat memiliki beberapa merek maskapai lainnya seperti Batik Air, Malindo Air Malaysia, Wings Air dan Thai Lion Air. Sekitar 80 persen armada grup tersebut dikelola oleh sekitar 42 lessor yang beroperasi. (GA)


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]