Penyebab Amandel Meradang, Faktor Risiko, Jenis, dan Gejalanya


Selasa,06 Juli 2021 - 16:00:41 WIB
Penyebab Amandel Meradang, Faktor Risiko, Jenis, dan Gejalanya sumber foto liputan6.com

Penyebab amandel meradang bisa terjadi pada siapa saja. Radang amandel merupakan gangguan yang umum terjadi, terutama pada anak. Amandel merupakan dua bantalan berisi jaringan yang berada di tiap sisi belakang tenggorokan. Kumpulan jaringan limfoid ini membentuk bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari laman liputan6.com, ketika amandel terinfeksi, amandel bisa meradang yang disebut dengan tonsilitis. Penyebab amandel paling sering didiagnosis pada anak-anak dari usia prasekolah hingga pertengahan remaja. Penyebab amandel menimbulkan gejala seperti sakit tenggorokan, amandel bengkak, dan demam.

Penyebab amandel juga dapat menular. Penyebab amandel juga bisa terjadi secara berulang dan menyebabkan kondisi kronis. Maka dari itu, penting mengetahui penyebab amandel. Meski umum terjadi, radang amandel jarang menyebabkan kondisi darurat atau bahaya. Berikut penyebab amandel, jenis, dan gejalanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(6/7/2021).

Penyebab amandel meradang secara umum

Amandel adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di setiap sisi belakang tenggorokan. Kelenjar ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan membantu mencegah tubuh dari infeksi. Amandel bertindak sebagai filter, menjebak kuman yang bisa masuk ke saluran udara dan menyebabkan infeksi.

Amandel juga membuat antibodi untuk melawan infeksi. Fungsi ini dapat membuat amandel sangat rentan terhadap infeksi dan peradangan. Terkadang, amandel kewalahan oleh bakteri atau virus. Ini bisa membuat mereka bengkak dan meradang. Kondisi inilah yang disebut radang amandel atau tonsilitis. Penyebab amandel adalah infeksi virus atau bakteri.

Penyebab amandel meradang: virus

Infeksi virus adalah penyebab amandel yang paling umum. Virus yang menyebabkan flu biasa sering menjadi sumber radang amandel, tetapi virus lain juga dapat menyebabkannya. Virus penyebab amandel meradangan di antaranya adalah:

- Adenovirus, yang merupakan kemungkinan penyebab flu biasa dan sakit tenggorokan

- Rhinovirus, yang merupakan penyebab paling umum dari flu biasa

- Influenza, atau flu

- Virus pernapasan syncytial, yang sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut.

- Dua subtipe coronavirus, salah satunya menyebabkan SARS

Virus yang menyebabkan flu biasa sering menjadi sumber radang amandel, tetapi virus lain juga dapat menyebabkannya. Ini termasuk:

· Virus Epstein-Barr (EBV)

· Virus herpes simpleks (HSV)

· Sitomegalovirus (CMV)

Penyebab amandel meradang: bakteri

Sekitar 15 hingga 30 persen kasus tonsilitis disebabkan oleh bakteri. Penyebab amandel oleh bakteri lebih sering terjadi pada anak-anak antara usia 5 dan 15 tahun. Penyebab amandel paling sering karena bakteri strep (Streptococcus pyogenes) yang menyebabkan radang tenggorokan, tetapi bakteri lain juga dapat menyebabkan tonsilitis. Bakteri lainnya dapat meliputi:

  • Stafilokokus aureus

  • Pneumonia mikoplasma

  • Pneumonia klamidia

  • Bordetella pertusis

  • Fusobacterium

  • Neisseria gonorrhoeae

Faktor risiko amandel

Selain penyebab amandel, ada juga faktor risiko terkait radang amandel. Faktor ini di antaranya adalah:

Usia

Anak-anak cenderung lebih sering terkena radang amandel daripada orang dewasa. Anak-anak yang berusia antara 5 dan 15 tahun lebih mungkin terkena tonsilitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Tonsilitis dari infeksi virus lebih sering terjadi pada anak-anak yang sangat muda. Orang dewasa yang lebih tua juga berisiko lebih tinggi terkena radang amandel.

Paparan kuman

Anak-anak juga menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak lain seusia mereka. Ini membuat anak dapat dengan mudah menyebarkan infeksi yang menyebabkan radang amandel. Orang dewasa yang menghabiskan banyak waktu di sekitar anak kecil, seperti guru, juga lebih mungkin terkena infeksi dan radang amandel.

Jenis amandel

Radang amandel akut

Amandel akut adalah amandel yang berlangsung sekitar 10 hari atau kurang. Tonsilitis akut kemungkinan akan membaik dengan perawatan di rumah, tetapi dalam beberapa kasus mungkin memerlukan perawatan lain, seperti antibiotik. Jika gejala berlangsung lebih lama, atau jika tonsilitis muncul kembali beberapa kali sepanjang tahun, itu mungkin bisa menjadi tonsilitis kronis atau berulang.

Radang amandel berulang

Radang amandel berulang sering didefinisikan sebagai sakit tenggorokan atau radang amandel setidaknya 5 hingga 7 kali dalam 1 tahun, kejadian minimal 5 kali dalam masing-masing 2 tahun sebelumnya, dan kejadian minimal 3 kali dalam masing-masing 3 tahun sebelumnya.

Amandel kronis

Amandel kronis terjadi ketika radang amandel terjadi berkelanjutan. Tonsilitis kronis juga dapat menyebabkan batu amandel, di mana bahan-bahan seperti sel-sel mati, air liur, dan makanan menumpuk di celah-celah amandel. Akhirnya, puing-puing itu bisa mengeras menjadi batu-batu kecil. Batu mungkin lepas dengan sendirinya, atau mungkin perlu diangkat oleh dokter.

Gejala amandel

Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan merupakan ciri-ciri amandel yang umum. Gejala ini mungkin akan mirip dengan pilek atau flu. Bedanya, sakit tenggorokan yang disebabkan amandel tidak menyebabkan gejala hidung seperti meler atau hidung tersumbat.

Amandel merah dan bengkak

Ciri-ciri amandel yang khas adalah amandel yang membengkak dan merah. Amandel juga bisa memiliki bintik-bintik putih atau kuning. Perubahan warna mungkin terlihat seperti garis-garis di bagian belakang tenggorokan atau bercak pada atau di sekitar amandel.

Demam

Tonsilitis adalah peradangan pada amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Reaksi peradangan pada amandel bisa menyebabkan demam. Demamn bisa mencapai 38 celcius.

Kesulitan menelan

Kesulitan menelan disertai rasa sakit umumnya merupakan gejala infeksi atau reaksi alergi. Tenggorokan yang sakit akibat amandel bisa menyebabkan kesulitan menelan.

Sakit di telinga

Amandel juga bisa menyebabkan rasa nyeri menjalar ke telinga dan leher. Jika tonsilitis tidak diobati, nanah dapat terkumpul di sekitar salah satu amandel dan menyebabkan rasa sakit yang parah. Rasa sakit biasanya lebih buruk di satu sisi. Ini dapat meluas ke telinga dan memburuk saat menelan atau membuka mulut.

Pembengkakan kelenjar getah bening

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah gejala amandel yang umum terjadi. Kelenjar getah bening membengkak secara normal untuk membantu tubuh melawan infeksi.

Sakit kepala

Radang amandel juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kondisi ini umum terjadi dan akan hilang setelah radang disembuhkan.

Batuk

Biasanya, batuk ini akan hilang segera setelah sembuh dari infeksi. Tetapi dalam beberapa kasus, batuk mungkin bertahan lama setelah sembuh.

Kelelahan

Peradangan dapat menyebabkan kelelahan ekstrem. Orang dengan radang amandel harus mendapatkan istirahat sebanyak mungkin. Istirahat akan memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi virus atau bakteri.

Sulit tidur

Kadang-kadang, tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi sangat membesar sehingga menyebabkan masalah dengan tidur, pernapasan, dan menelan. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]