Menkes Blak-blakan Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 RI


Senin,15 November 2021 - 11:05:28 WIB
Menkes Blak-blakan Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 RI sumber foto cnbcindonesia.com

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perihal situasi terkini pandemi Covid-19 di Tanah Air dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi secara virtual, Rabu pekan ini (10/11/2021).

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Dalam kesempatan itu, Menkes juga menjelaskan soal potensi terjadinya gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19.

Berdasarkan data terbaru, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 359 pada Sabtu kemarin (13/11). Pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona bertambah sehari 451 orang, pasien yang meninggal dunia bertambah 16 orang berdasarkan data Satgas Covid-19.

Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak pertama kali dilaporkan ejak Maret 2020 hingga saat ini mencapai 4.250.516 kasus. Kasus sembuh jika ditotal menjadi 4.097.675, sementara kasus kematian berjumlah 143.644 kasus.

Dalam paparannya, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan gelombang ketiga Covid-19 sudah banyak terjadi di berbagai negara di Eropa hingga Asia. Padahal, negara-negara itu, memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi.

"Jadi kita lihat, Jepang sempat naik gelombang ketiga, Singapura naik, Malaysia naik, yang di Eropa itu terjadi, di Amerika Serikat (AS), Israel dan UK," ujarnya.

Menurut BGS, gelombang ketiga itu tidak dapat dilepaskan dari mutasi virus corona. Khusus untuk yang terjadi di Eropa dan Asia saat ini diakibatkan oleh varian delta (B.1.6.1.7.2).

"Untuk ilustrasi, ini kayak preman. Jadi kalau preman masuk ke suatu daerah, misalnya Tanah Abang, ada satu preman, tapi ada preman lain lebih kuat dari dia, kalah preman yang lama. Gitu ya. Ini di virus ada kayak begitunya," ujar BGS.

"Jadi memang preman delta ini relatif lebih dominan, lebih powerful, lebih kuat, dibandingkan preman-preman virus yang lain. Sehingga setiap dia masuk, naik," lanjutnya.

Menurut BGS, hal itu pula yang menimpa India dan Indonesia beberapa waktu lalu. Ketika itu, ledakan kasus Covid-19 terjadi di India, lantas kemudian menular ke Indonesia, dan menjalar ke semua negara.

"Jadi key (kunci) nomor satu untuk mencegah gelombang ketiga, jangan sampai kemasukan varian baru yang memiliki potensi lebih kuat dari varian lama," katanya.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara itu melanjutkan, terdapat tiga mutasi virus corona yang berpotensi berbahaya. Ketiga varian itu adalah Lambda (C.37 + C.37.1), Mu (B.1.621 + B.1.621.1), dan C.1.2.

Menurut BGS, varian-varian baru itu umumnya timbul di Amerika Selatan. Penyebarannya pun cepat sehingga oleh WHO dimasukkan ke dalam kategori Variant of Interest (VoI). "Varian ini sudah menyebar cukup banyak di beberapa negara tapi belum masuk di Indonesia," kata BGS. (RF)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]