Rupiah Menguat ke 14.887,5 per USD, Analis: Pasar Apresiasi Kenaikan Harga BBM


Selasa,06 September 2022 - 11:15:09 WIB
Rupiah Menguat ke 14.887,5 per USD, Analis: Pasar Apresiasi Kenaikan Harga BBM sumber foto tempo.co

Kurs rupiah  dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa, 6 September 2022, bersama sejumlah mata uang di Asia.Data Bloomberg menunjukkan rupiah menguat 0,13 persen atau 19,5 poin ke Rp 14.887,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,26 persen ke 109,535.Selain rupiah, mata uang yen Jepang menguat 0,09 persen, dolar Singapura menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,08 persen, dan baht Thailand menguat 0,4 persen.

Dilansir dari laman tempo.co. an Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya memperkirakan rupiah hari ini bakal dibuka berfluktuatuf namun ditutup melemah di rentang Rp 14.880 - Rp 14.930 per Dolar AS.Ia menilai dolar AS masih dalam posisi tertinggi setelah Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa. Hal ini pula yang meningkatkan kekhawatiran kekurangan energi saat musim dingin mendekat dan ekspektasi bahwa The Federal Reserve atau The Fed akan melanjutkan pengetatan moneter yang agresif, terutama setelah rilis data nonfarm payrolls yang lebih baik dari perkiraan pada Jumat mendatang."Pasar berjangka memperkirakan peluang lebih dari 50 persen The Fed akan menaikkan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan September," tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin, 5 September 2022.

Selanjutnya: Kenaikan harga BBM jadi salah satu penggerak utama di pasar finansial.

Sebelumnya, raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan rencananya untuk menutup pipa Nord Stream ke Jerman segera setelah penutupan perdagangan gas alam di Eropa pada hari Jumat, dan beberapa jam setelah menteri keuangan G-7 telah menyepakati perlunya mengenakan batasan harga pada ekspor minyak Rusia.

 Pergerakan rupiah juga dipengaruhi dari dalam negeri. Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta para menteri pada akhir pekan lalu mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. Harga BBM naik sekitar 30 persen dari semula. Kebijkan menaikkan harga BBM itu terpaksa diambil Pemerintah agar beban anggaran pemerintah tak semakin berat dengan kombinasi pergerakan rupiah dan harga minyak mentah.

Namun begitu, belakangan harga minyak dunia terus melemah ke level US$ 86,77 per barel, dan bahkan diperkirakan akhir tahun ini di bawah US$ 80 per barel.Adapun kenaikan harga BBM Bersubsid tersebut, menurut Ibrahim, bakal menjadi salah satu penggerak utama di pasar finansial Indonesia. Ia memperkirakan inflasi akan naik dan membuat rupiah melemah walaupun di awal-awal sempat menguat.

Meskipun kenaikan harga BBM itu bakal meningkatkan inflasi, mengerek suku bunga, dan merugikan konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek, menurut Ibrahim, kalangan pasar mengapresiasinya. "Keputusan tersebut akan menghilangkan kebijakan menggantung yang membuat orang asing enggan membeli aset dalam rupiah," tuturnya.

(IW)


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]