Maksimalnya hasil produksi minyak sawit mentah (CPO) di perkebunan kelapa sawit ditentukan dari beberapa faktor, salah satunya dari pola panen Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang dilakukan. Pola panen TBS sawit yang tepat bakal berdampak terhadap tingginya hasil, sebab itu perlu persiapan dan penilaian panen. Kegiatan panen merupakan pekerjaan yang terpenting di dalam mengelola perkebunan kelapa sawit. Dimana kegiatan panen merupakan salah satu pekerjaan yang ditunggu oleh perusahaan perkebunan atau petani sawit yang telah melakukan pembukaan lahan, penanaman dan pemeliharaan. Panen bakal menentukan hasil pendapatan perusahaan dan petani kelapa sawit, sebab itu pola panen yang tepat sangat dianjurkan, hanya saja sebelum dilakukannya kegiatan panen harus melakukan persiapan panan dengan matang dan melakukan penilaian panen.
Persiapan Panen
Dilansir dari laman infosawit.com. Sebelum melakukan panen kelapa sawit ini tentunya harus dipersiapkan terlebih dahulu kebun yang akan dipanen sehingga pemanen mudah untuk mengeluarkan tandan kelapa sawit berikut brondolannya ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Hal yang perlu dipersiapkan adalah:
Penilaian TBS Sawit
Tanaman kelapa sawit penghasil minyak nabati yang paling tinggi diantara semua tanaman penghasil minyak yang berpotensi mencapai 7 ton CPO per Ha/tahun. Untuk mencapai rendemen (hasil minyak) CPO yang tinggi maka diperlukan antara lain teknis budidaya yang terbaik (Best Management Practices), diantaranya teknis panen yang tepat. Untuk itu maka diperlukan standard di Pabrik apakah hasil yang diterima pabrik telah dilakukan dengan benar atau tepat. Untuk itu telah dibuatkan sistim penilaian terhadap kualitas TBS, baik saat di TPH kebun dan di PMKS. (iv)