Putin dan Xi Jinping Bersabda, Harga Emas Terbang Lagi


Rabu,28 Desember 2022 - 11:29:37 WIB
Putin dan Xi Jinping Bersabda, Harga Emas Terbang Lagi sumber foto cnbcindonesia.com

elonggaran kebijakan Covid-19 di China langsung mengerek harga emas ke level tertingginya dalam sepekan terakhir. Keputusan Rusia untuk melarang ekspor minyak mentah juga ikut andil membangkitkan harga emas. Pada perdagangan Rabu (28/12/2022), harga emas di pasar spot pada pukul o6: 32 WIB ada di posisi US$ 1.813,31 per troy ons. Harganya melandai tipis 0,03%.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Kendati melandai pada pagi ini, harga emas masih terbilang tinggi setelah melonjak drastis pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (27/12/2022), harga emas melonjak 0,91% ke posisi US$ 1.813,93 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 21 Desember 2022 atau sepekan terakhir. Harga emas masih melandai 0,05% secara point to point dalam sepekan. Harga emas menguat 4,2% sementara dalam setahun menguat tipis 0,44%.

"Kenaikan harga emas naik setelah China mengumumkan pelonggaran kebijakan Covid-19," tutur analis RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari Reuters. China adalah konsumen terbesar emas di dunia. Pelonggaran kebijakan Covid-19 diharapkan membangkitkan permintaan warga Tiongkok akan logam mulia.

Seperti diketahui, China yang kini dipimpin Presiden Xi Jinping mengumumkan pelonggaran kebijakan moneternya. Pendatang kini tidak diwajibkan melakukan karantina jika memasuki Tiongkok. Pelonggaran ini diharapkan meningkatkan laju investasi serta mobilitas ke China.

Kenaikan harga emas juga ditopang oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan ekspor minyak mentah mereka. Dolar melemah karena ada harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk mengendurkan kebijakan setelah personal consumer expenditure (PCE) melandai. PCE tumbuh 5,5% (year-on-year/yoy) pada November, lebih rendah dari sebelumnya 6,1% (yoy).

"Emas sudah melemah hampir sepanjang tahun ini karena kebijakan moneter ketat the Fed. Gelombang kini berbalik karena The Fed mulai melakukan moderasi kenaikan suku bunga," tutur Christopher Wong,OCBC FX strategist Keputusan Putin melarang ekspor selama lima bulan juga ikut berimbas ke emas. Larangan ekspor akan diberlakukan kepada negara-negara yang patuh terhadap batasan harga minyak yang ditetapkan Negara Barat.

Larangan ekspor dikhawatirkan akan semakin membuat dunia bergejolak mengingat Rusia adalah eksportir minyak terbesar kedua setelah negara-negara Arab. Emas adalah aset aman yang akan semakin dicari saat ketidakpastian global meningkat.

(iv)


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]