Pemerintah Jolowi fokus menurunkan KEMISKINAN ekstrem hingga 0 persen di tahun 2024 mendatang. Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, masyarakat kelompok ekstrem ini rata-rata tidak berpendidikan, tidak memiliki pekerjaan atau penyandang disabilitas. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, hampir semua kementerian/lembaga memiliki program yang sama untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Caranya dengan mengarahkan mereka untuk menjadi pengusaha.
Dilansir dari laman merdeka.com. "Yang miskin ekstrem ini kan tidak berpendidikan, tidak punya pekerjaan lalu sebagian disabilitas, tapi rata-rata program yang diusulkan kementerian itu solusinya kewirausahaan," kata Teten saat memberikan sambutan dalam Perayaan HUT Merdeka.com Ke-11 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2). Menurut Teten, cara ini kurang tepat. Sebaliknya, solusi yang dibuat pemerintah menciptakan lapangan kerja yang bisa menampung kelompok masyarakat miskin ekstrem.
"Seharusnya kita menciptakan lapangan kerja," katanya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan menaikkan kelas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebab para pelaku UMKM ini bisa membuka lapangan kerja dengan merekrut masyarakat kelompok ini. "Makanya kalau ada UMKM yang bisa naik kelas buat bisa serap tenaga kerja, dengan begitu bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat miskin ekstrem," kata dia.
(iv)