PUPR Minta Jepang Percepat Pengerjaan Proyek


Minggu,21 Januari 2018 - 14:10:31 WIB
PUPR Minta Jepang Percepat Pengerjaan Proyek foto: bisnis,com

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta Jepang untuk segera merealisasikan kerja sama bidang infrastruktur. Terdapat beberapa proyek utama infrastruktur yang bakal digarap bersama Jepang dengan nilai puluhan triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sangat penting untuk segera melakukan percepatan realisasi pembangunan sejumlah infrastruktur strategis, sehingga tidak berhenti pada pertemuan ke pertemuan. Pembahasan intensif antara kedua negara sudah berjalan sejak kunjungan Menteri Basuki ke Jepang pada Juli 2017.

"Kami mendorong pembangunan terowongan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru mendapatkan pembiayaan Japan International Cooperation Agency (JICA) termasuk konstruksi jalan penghubungnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/1/2018) seperti dilansir bisnis.com.

Terdapat beberapa proyek dalam bentuk kerja sama dengan Jepang yakni pembangunan jalan tol Padang–Bukit Tinggi-Pekanbaru, jalan akses Pelabuhan Patimban, Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta (Jakarta Sewerage System), dan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi mengatakan Jepang sangat terkesan dengan kemajuan Indonesia dalam membangun infrastruktur.

“Jepang melihat Indonesia mampu tumbuh stabil dan memiliki potensi pasar yang besar dengan penduduk sebanyak 250 juta jiwa, yang harus didukung infrastruktur yang memadai,” tambahnya.

Izumi menuturkan iklim investasi di Indonesia juga sudah lebih baik karena di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla telah dilakukan penyederhanaan berbagai regulasi yang selama ini dinilai menghambat investasi.

Adapun, untuk pembangunan tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru, Pemerintah Jepang menyatakan komitmennya untuk membiayai sebagian konstruksi yakni sepanjang 40 km termasuk terowongan sepanjang 7 km melalui pinjaman kepada Pemerintah Indonesia. Biaya konstruksi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tol sepanjang 255,8 km tersebut mencapai Rp 65 triliun, dengan masa konstruksi 2018-2023.

Sementara itu, untuk pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban tahap I sepanjang 8,1 km, telah ditandatangani perjanjian pinjaman pada 15 November 2017 senilai Rp118,9 miliar yen atau sekitar Rp14,2 triliun. Saat ini, proyek tersebut sedang dalam tahapan pelelangan untuk konsultan supervisi dan kontraktor.

Masa konstruksi direncanakan berlangsung selama 12 bulan sehingga pada September 2019, jalan akses Pelabuhan Patimban sudah selesai. Jalan Akses Pelabuhan Patimban tahap 1 akan menghubungkan jalan nasional di Pantai Utara Jawa hingga menuju ke Pelabuhan Patimban.

Basuki juga mendorong Pemerintah Jepang untuk dapat membiayai tahap 2 proyek tersebut yakni bagian yang tersambung ke Jalan Tol Cikopo-Palimanan (KM 88) sepanjang 40 km. Pembangunannya rencananya dimulai pada 2019, dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp3,86 triliun.

Proyek kerja sama lainnya yang dibahas adalah pembangunan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta (Jakarta Sewerage System/JSS) dengan prioritas pada zona 1 (Pluit) dan zona 6 (Duri Kosambi) dari 15 zona yang direncanakan.

Sementara itu, untuk rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kementerian PUPR juga memberikan dukungan pada pembangunan flyover untuk mengatasi perlintasan sebidang rel kereta.(*)


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]