Tol Pertama di Riau akan Dongkrak Perekonomian di Tanah Melayu


Kamis,20 Februari 2020 - 15:12:05 WIB
Tol Pertama di Riau akan Dongkrak Perekonomian di Tanah Melayu sumber foto goriau.com

PT Hutama Karya (Persero) terus genjot pembangunan megaproyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Setelah sukses membangun dan mengoperasikan dua ruas tol terpanjang di Indonesia yaitu ruas tol Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter) dan ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), kini Hutama Karya sedang fokus pada penyelesaian ruas tol Pekanbaru-Dumai (Permai) sepanjang 131 km.

Dilansir dari laman goriau.com, saat ini progres pembangunan ruas tol pertama di tanah melayu tersebut sudah mencapai rata-rata 90 persen dan hampir rampung.Sempat dibuka fungsional untuk seksi 1 sepanjang 9,5 km pada mudik natal dan tahun baru (Nataru) 2019 kemarin, ruas tol Permai ini akan terbagi menjadi 6 seksi dan tembus hingga Dumai.

Direktur Utama Hutama Karya (HK), Bintang Perbowo mengatakan bahwa keberadaan tol Permai, selain akan membuka konektivitas baru dari Pekanbaru ke Dumai-Rupat dapat dongkrak perekonomian setempat.

"Tol ini akan membawa manfaat yang cukup banyak. Mulai dari mempersingkat waktu tempuh dari Pekanbaru ke Dumai yang tadinya 6-7 jam bisa menjadi sekitar 2-3 jam," kata Bintang di Pekanbaru, Kamis (20/2/2020).

Lebih lanjut, tol ini ini terhubung dengan berbagai kawasan produktif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.

"Disamping itu bagi pelaku usaha, keberadaan tol ini juga akan mengefisiensikan arus logistik dalam kegiatan usaha. Kalau dulu lewat jalan lintas sehari bisa sekali atau paling banyak dua kali mengirim barang dari pelabuhan di Dumai ke Pekanbaru atau sebaliknya, nanti dengan adanya tol yang waktu tempuhnya lebih singkat, sehari mungkin bisa lebih dari dua kali melakukan proses perpindahan arus barang," ujar Bintang menambahkan.

Tol Permai nantinya akan dilengkapi dengan 7 (tujuh) gerbang tol, 6 (enam) buah simpang susun, dan 10 (sepuluh) tempat istirahat dan pelayanan (TIP). Saat dibuka fungsional pada musim mudik Nataru 2019 lalu, Tol Permai seksi 1 Pekanbaru-Minas telah dilintasi 40.518kendaraan golongan I (Non Bus) dengan kondisi yang terpantau lancar, aman dan nihil kecelakaan.

Dorong Pemerataan Ekonomi Hingga Efisiensikan Transportasi

Pembangunan Tol Permai yang sudah dimulai sejak 2016 lalu ini tentu tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Dikutip dari bisnis.com, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, M. Taufiq menyatakan bahwa Pemrov Riau sangat mendukung penuh proses pembangunan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km ini.

"Tol ini akan berperan penting pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau dimana akan menjadi Hub ekonomi Sumatera- Asean. Dampaknya akan sangat tinggi terutama bagi para pengusaha lokal dan warga setempat, ekonomi akan tumbuh signifikan. Suka tidak suka kita harus siap dan mempersiapkan diri terhadap kondisi tersebut nantinya. Riau akan menjadi provinsi yang menjanjikan untuk investasi maupun berwisata," ungkapnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto menyampaikan bahwa jalan tol ini menjadi kebanggaan masyarakat Riau sehingga masyarakat antusias ingin mencoba jalan tol pada saat dibuka fungsional kemarin. Selain itu Dadang menambahkan bahwa jalan tol ini sudah di tunggu dan sangat dibutuhkan.

"Jalan tol ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Riau untuk percepatan pertumbuhan ekonomi serta untuk bersaing dengan daerah-daerah lain. Namun setelah nanti jalan tol Pekanbaru-Dumai ini sudah selesai terbangun semua, dapat dipasang informasi tentang wisata Riau juga di sekitar jalan tol," harap Dadang. Keberadaan tol Permai ternyata juga disambut baik oleh asosiasi pengusaha dimana akan berdampak pada pergerakan ekonomi dan mempermudah arus pergadagan karena dumai akan menjadi pintu masuk bagi 48% pedagang dunia melalui Selat Malaka.

Kembangkan Potensi Sekitar Melalui Value Capture Hingga Serap Tenaga Kerja Lokal

Presiden RI, Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa jalan tol memiliki arti yang besar antara lain penciptaan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan perbaikan jaringan logistik yang lebih baik, serta yang paling utama adalah pencipataan lapangan pekerjaan baru bagi sehingga berdampak pada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Merespon hal tersebut, Senior Executive Vice President Hutama Karya, Muhammad Fauzan menyampaikan bagaimana strategi Hutama Karya dalam mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (termasuk tol Permai) agar tetap layak dari sisi ekonomi meskipun LHR dari tol ini nantinya belum layak dari sisi bisnis.

"Hutama Karya akan mengembangkan Value Capture dan Value Creation dari tol Permai. Value Capture dengan memanfaatkan kesempatan bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang mendukung pembiayaan pembangunan JTTS selanjutnya dan Value Creation untuk melaksanakan pengusahaan JTTS agar menghasilkan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat/pengguna JTTS," terang Fauzan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nantinya setelah tol ini jadi, Hutama Karya akan mengembangkan Kawasan Industri, Residensial, Pariwisata, dan Mix-Use Area.

"Hadirnya tol Permai juga akan membuka lapangan kerja dan konektivitas baru disini. Saat pembangunan saja sudah puluhan tenaga kerja lokal yang kita berdayakan, apalagi nanti saat sudah operasional," imbuhnya. Hutama Karya saat ini masuk kedalam tiga besar investor di Riau, sehingga perusahaan ingin memastikan bahwa investasi yang dilakukan disini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat di Provinsi Riau.

Bangun Underpass Gajah Agar Tak Rusak Ekosistem

Ada sisi lain yang menarik di tol Permai ini dimana beberapa wilayah di sepanjang tol ini merupakan habitat gajah. Terkait hal ini, Hutama Karya memastikan tetap terselamatkannya habitat gajah meski ada jalan tol nanti sehingga konstruksi ruas tol tidak hanya dialokasikan bagi pengguna kendaraan roda empat melainkan juga terdapat perlintasan gajah berbentuk underpass. Underpass perlintasan gajah di ruas ini terbagi menjadi enam perlintasan yaitu yang pertama berada di Sungai Tekuana lokasinya di seksi 2 dan tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak dimana di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar.

Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Seksi 4, dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja. Diperkirakan underpass tol Trans Sumatera dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah. (GA)

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]