Masjid Segera Dibuka, MUI Tak Mau Umat Terseret ke Lembah Kebinasaan


Kamis,28 Mei 2020 - 10:21:18 WIB
Masjid Segera Dibuka, MUI Tak Mau Umat Terseret ke Lembah Kebinasaan sumber foto muslim.okezone.com

Masjid dan rumah ibadah lainnya akan segera dibuka secara bertahap, memasuki fase awal new normal di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.

Dilansir dari laman muslim.okezone.com, oemerintah rencananya akan mulai memberlakukan new normal atau kehidupan normal baru usai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 1 Juni 2020. Artinya, pada gilirannya masjid-masjid akan segera dibuka untuk masyarakat muslim beribadah.

Terkait pola beribadah di era new normal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan akan tetap berpedoman pada fatwa Nomor 14 tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah di tengah wabah Covid-19.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Anwar Abbas mengatakan, untuk daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali jamaah bisa ke masjid tapi dengan syarat keselamatan jamaah harus di nomor satukan. Dan jika dimungkinkan, jamaah diimbau memakai alat pelindung diri dan mematuhi ketentuan-ketentuan medis yang ada secara ketat, sesuai protokol Covid-19.

"MUI tidak mau umat terseret ke lembah kebinasaan sebab virus corona itu akan menular kepada seseorang bila yang bersangkutan tidak disiplin dan melanggar ketentuan protokol kesehatan yang ada," ujar Anwar saat berbincang dengan Okezone, Kamis (28/5/2020).

Pada dasarnya, kata dia, di zona merah atau kuning sekalipun, dalam fatwa disarankan umat Islam untuk tidak sholat berjamaah di mesjid, melainkan di rumah masing-masing. Namun, jika tetap bersikukuh ingin pergi ke masjid, tetap harus disiplin melindungi diri demi kemaslahatan orang banyak.

"Virus corona itu makhluk Tuhan. Dan Tuhan sudah membuat ketentuan-ketentuan mengenai dirinya dan dampak-dampaknya kepada manusia. Manusia harus tahu itu. Dan kalau kita tidak tahu sunnatullah yang telah ditetapkan Tuhan terhadap virus tersebut dan kaitannya dengan kita manusia maka kita akan celaka," tuturnya.

Dia menambahkan, mengutamakan kemaslahatan jelas lebih utama daripada mengundang kemudaratan. Jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Satu orang tertular virus, kemudian menyebar ke orang banyak tanpa disadari.

"Kalau kita tahu cara melindungi diri serta mau mendisiplinkan diri untuk menjaga diri untuk tidak tertular dengan memperhatikan protokol medis yang ada maka tidak masalah. Tapi kalau tidak maka bahaya dan bencana akan mengancam dan menganga di depan kita," tuntasnya. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]